Kemenhub telah menetapkan arah kebijakan.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal memfokuskan diri untuk memperkuat konektivitas nasional untuk semakin memperlancar jalur distribusi dan logistik antardaerah di Indonesia.
"Untuk mewujudkan penguatan konektivitas nasional tersebut, Kemenhub telah menetapkan arah kebijakan," kata Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Mangindaan memaparkan, arah kebijakan itu adalah mempercepat pembangunan transportasi yang yang mendukung Sistem Logistik Nasional (Sislognas), serta melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.
Selain itu, Kemenhub juga akan fokus membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk mendukung koridor ekonomi, kawasan industri khusus, Sislognas, Kompleks Industri dan pusat-pusat pertumbuhan di wilayah nonkoridor ekonomi.
Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi, Hediyanto Husaini, berpendapat pemerintah Indonesia semestinya mengoptimalkan jalur distribusi dengan moda transportasi laut sebagai salah satu upaya menurunkan biaya logistik di Tanah Air.
Menurut Hediyanto, terdapat banyak potensi hambatan peningkatan biaya melalui jalur darat antara lain terlalu banyak pungutan, korupsi, jalur yang rusak, serta batasan beban bawaan moda transportasi darat. Hal itu bila dikaji dari segi bisnis maka pengangkutan jalur distribusi melalui darat adalah sangat tidak ekonomis.
"Mengangkut barang melalui laut lebih murah sepersepuluh jika dibandingkan melalui jalur darat," ujar Kepala Badan Pembinaan Konstruksi.
Sebelumnya, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mendesak pemerintah untuk dapat menekan beragam tarif kepelabuhanan di Tanjung Priok sebagai upaya menurunkan biaya logistik.
"Untuk membantu menurunkan biaya logistik, pemerintah harus berupaya menekan tarif-tarif di pelabuhan, khususnya Tanjung Priok," kata Ketua Umum ALI Zaldi Masita, Kamis.
Menurut Zaldi Masita, guna mengurangi kepadatan di Priok dapat dilakukan dengan memaksimalkan pelabuhan di sekitar pelabuhan seperti Marunda, Pelabuhan Kering (Dry Port) Cikarang, Cirebon bahkan Tanjung Emas dan Tanjung Perak.
ALI menekankan bahwa semua pihak yang berkomitmen untuk menekan biaya logistik harus berusaha untuk tidak menaikkan biaya logistik sekecil apa pun.
Untuk itu, sudah saatnya pemerintah, penyedia jasa logistik dan pelaku logistik melakukan moratorium kenaikan biaya logistik sekecil apa pun dalam rangka menurunkan biaya logistik.
(M040)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014