Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang antarbank Jakarta Jumat sore menguat 19 poin ke posisi 11.770 per dolar AS dari posisi hari sebelumnya 11.789.
"Dolar AS kembali melemah terhadap mata uang domestik setelah melambatnya data kenaikan penjualan ritel dan meningkatnya klaim pengangguran Amerika Serikat," analis di Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, di Jakarta.
Kondisi itu, menurut dia, akan mendorong bank sentral AS (the Fed) untuk melunakkan kebijakan moneternya menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 18 Juni mendatang.
Dari dalam negeri, lanjut dia, keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) belum banyak mempengaruhi pasar.
"Sejauh ini, penguatan mata uang rupiah cenderung masih didorong oleh sentimen eksternal," katanya.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa bank sentral Jepang yang diperkirakan mengubah kebijakan moneternya menjadi salah satu pendukung penguatan mata uangnya.
"Bank sentral Jepang telah mempertahankan kebijakan pembelian obligasi pemerintah sekitar tujuh triliun yen per bulan sejak April 2013, dikabarkan bank sentral Jepang meencanakan untuk menghentikan program itu," katanya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah berada pada 11.781 per dolar, lebih baik dari sebelumnya 11.813 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014