Hal yang paling penting yang harus dipikirkan adalah bagaimana teman-teman dokter dan tenaga medis di wilayah juga mendapatkan hak
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut pengelolaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan secara terpusat oleh pemerintah dapat mendorong pemerataan distribusi dokter di Indonesia, termasuk menjangkau wilayah-wilayah yang masih kekurangan ahli medis.

"Pengelolaan SDM ini harus sentralisasi, negara yang harus mengelola sehingga nanti pendistribusiannya itu bisa dikelola oleh pusat dan kemudian pusat bisa mendistribusikan dokter di mana pun tempatnya," kata Ketua Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi dalam gelar wicara di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat pada Kamis.

Adib menjelaskan, apabila hanya dilihat dari segi kuantitas, jumlah total dokter di Indonesia disebut belum cukup mengakomodasi kebutuhan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Persoalan ini semakin terlihat jelas apabila melihat aspek perbandingan persebaran dokter di satu wilayah dengan wilayah lainnya.

"Kalau bicara mengenai angka ini akan semakin bermasalah kalau kita bicara wilayah Indonesia timur. Dengan persentase saru -dokter- banding 1.000 -warga- ternyata kalau dibandingkan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua ternyata di sisi -wilayah- sebelah timur proporsi dokter sangat kurang," paparnya.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh tingkat ekonomi dari suatu wilayah di mana wilayah dengan perekonomian yang lebih berkembang cenderung memiliki dokter lebih banyak.

Oleh karena itu, Adib mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan strategis dalam hal pengelolaan SDM kesehatan yang tidak hanya berfokus pada aspek kuantitas, tetapi juga memperhatikan distribusi ke daerah.

"Indonesia ini kan adalah negara kepulauan jadi mengambil sebuah kebijakan strategis di dalam pengelolaan SDM atau tata kelola tenaga medis dan kesehatan tidak hanya kita sekedar bicara jumlah tapi kita harus membuat sebuah kebijakan terkait permasalahan distribusi juga," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pengelolaan SDM yang terpusat juga perlu memperhatikan aspek kesejahteraan dokter atau tenaga medis. Hal tersebut guna memastikan kesejahteraan dokter dan tenaga medis di mana pun mereka ditempatkan.

"Hal yang paling penting yang harus dipikirkan adalah bagaimana teman-teman dokter dan tenaga medis di wilayah juga mendapatkan hak termasuk jenjang karir, kesejahteraan juga harus diperhatikan," ujar Adib.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024