Jakarta (ANTARA) - Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, serta mengelola emosi adalah beberapa hal yang sering kita butuhkan. Hal ini dikenal sebagai softskill. Lantas, apakah softskill menjadi hal penting dalam hidup?

Banyak orang mungkin lebih fokus pada hardskill, seperti kemampuan teknis atau akademik, namun softskill memiliki peran yang tak kalah penting dalam kesuksesan seseorang, baik di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai mahkluk sosial yang hidup bermasyarakat, softskill merupakan kemampuan yang melekat pada diri seseorang, sehingga mampu mengelola diri sendiri hingga orang lain. Softskill yang dimiliki tiap individu juga dapat berbeda-beda berdasarkan pemikiran, karakter, kebiasaan, perilaku, dan lingkungan sekitar.

Karena berkaitan langsung berhubungan dengan orang lain, softskill bisa dilatih menjadi lebih baik dengan berinteraksi baik bersama banyak orang, sering berada di dalam kelompok, dan pengalaman-pengalaman sosial lainnya.

Dengan memiliki kemampuan softskill yang lebih baik, nyatanya softskill membantu kita memahami dan merespons perasaan orang lain, yang bisa membuat hubungan sosial lebih kuat.

Misalnya, saat kita mendengar teman yang sedang bercerita tentang masalahnya, kemampuan kita untuk menunjukkan empati akan membuat mereka merasa didengar dan dihargai.

Tidak hanya itu, softkill dapat membawa diri kita pada keberhasilan dalam menyelesaikan masalah. Dengan berpikir kritis dan pemikiran yang terbuka, masalah yang dihadapi di rumah, kantor, atau tempat lain, bisa terselesaikan dengan mencari solusi yang baik, tanpa merugikan siapapun.

Terutama dalam bekerja, kita sering dihadapkan bekerja sama dengan rekan kerja. Dengan kemampuan softskill, individu bisa mampu bekerja secara tim, bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan tim, berdiskusi untuk mengatasi masalah, dan berkomunikasi secara efektif.

Baca juga: Pentingnya "softskill" pada anak untuk bekal memasuki dunia kerja
Baca juga: Perbedaan softskill dan hardskill dalam dunia kerja


Kemampuan memimpin atau leadership, juga dapat mendukung individu untuk berani mengambil keputusan dan menerima risiko yang akan terjadi. Jika tidak ada yang memimpin suatu kelompok atau tim, memungkinkan pekerjaan atau masalah tidak akan selesai dengan baik.

Softskill juga berkaitan dengan pengendalian emosi dan pikiran. Jika individu yang tidak bisa mengatur emosinya, orang di sekitarnya mungkin tidak akan mau berinteraksi dan bekerja bersamanya. Ditambah saat tidak bisa mengatur pikiran menjadi lebih tenang, segala hal dapat tidak bisa terselesaikan dengan baik.

Hal lain yang dapat membantu individu dengan adanya softskill sebagai berikut.

  • Menentukan karakter dan pribadi individu di lingkungan sekitar
  • Menumbuhkan percaya diri
  • Menciptakan relasi di berbagai lingkungan
  • Membuat peluang untuk berkembang maju
  • Berani menghadapi tantangan
  • Dapat menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat
  • Dapat diandalkan dalam tim kerja
  • Bisa ikut berpartisipasi untuk keberhasilan di berbagai lingkungan, seperti perusahaan

Dalam penelitian Universitas Harvard, dikemukan bahwa softskill dapat menentukan keberhasilan hidup sebesar 80%, sedangkan sisanya 20% ditentukan hardskill yang dimiliki.

Penting bagi berbagai instansi, seperti sekolah, kampus, hingga perusahaan memberikan pelatihan softskill. Hal ini berdasarkan penelitian Boston College, Harvard University, dan University of Michigan, menyatakan bahwa 12% individu yang menjalani pelatihan softskill lebih produktif dibandingkan individu yang tidak menjalaninya.

Bahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati pernah menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo tentang pentingnya pengembangan softskill bagi individu guna meningkatkan produktivitas dalam menghadapi era zaman teknologi yang selalu maju dan berubah. Jangan hanya fokus pada pengembangan hardskill saja.

Walaupun kita sebagai manusia sering di khawatirkan dengan persaingan yang semakin ketat, terutama adanya peralihan menggunakan robot, kemampuan softskill yang unggul tetap tidak bisa tergantikan. Sehingga, peran softskill sangat penting untuk membedakan kualitas diri kita.

Softskill adalah bekal hidup yang akan terus kita butuhkan. Meskipun hardskill penting, softskill tidak kalah penting yang membuat kita bisa lebih profesional dalam menggunakan kemampuan teknis dengan lebih mudah dan kondusif.

Itulah pentingnya softskill bagi hidup, jadi apakah Anda sudah mengembangkan kemampuan softskill yang dimiliki saat ini?

Baca juga: Pengertian soft skill, hal penting dalam dunia kerja
Baca juga: Begini contoh surat referensi kerja, sebagai nilai tambah pelamar


Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024