Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum mengimbau pemudik untuk tidak melewati jalur alternatif untuk menghindari kecelakaan akibat jalan yang rusak atau belum siap.
"Kami mengutamakan pamantapan di koridor utama, yang belum mantap itu mungkin ruas alternatif, jadi kami berupaya mengimbau kepada pemudik untuk tidak melewati jalur alternatif," kata Dirjen Bina Marga KemenPU Djoko Murjanto saat media gathering di Bogor, Jumat.
Menurut dia saat ini jalur utama memiliki kapasitas yang cukup baik dan diharapkan para pemudik tidak menggunakan jalur alternatif, untuk tujuan dari Brebes, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Dia menilai banyak kekurangan di jalur alternatif, yakni selain pemantapan jalan yang belum terjamin, juga secara geometris sempit dan tidak bisa dilalui dengan cepat.
"Kami upayakan, lebih baik tidak ke situ (jalur alternatif), supaya tidak keliru, jadi kita berharap koridor utama berfungsi sebagai koridor utama," katanya.
Djoko menyebutkan kecelakaan akibat jalan rusak di jalur alternatif kurang dari satu persen dibandingkan dengan angka kecelakaan akibat sepeda motor yang melebihi 70 persen.
Dia juga mengatakan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi lalu lintas, baik di koridor utama maupun jalur alternatif, termasuk menyangkut masalah yang tidak bisa ditangani oleh Kementerian PU, yakni kecelakaan dan kemacetan.
"Pokoknya data kami sama dengan data kepolisian," katanya.
Dia menyatakan kesiapan kesiapan jalur mudik mencapai 95 persen, untuk jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dan jalur Selatan Jawa.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014