Dengan tekanan begitu besar di atas pundaknya, mungkin mudah saja bagi bintang berusia 22 tahun itu untuk ambrol, namun dia malah bisa menciptakan dua gol ketika negaranya menang 3-1 dari Kroasia.
Ditolong keberuntungan, Neymar melesakkan tendangan ke gawang Kroasia sebelum mengirimkan tendangan penalti nan memukau yang gagal ditepis Stipe Pletikosa.
Walau hadiah tendangan penalti untuk Brasil masih diperdebatkan, itu tidak menahan histeria 60.000 penonton yang memenuhi stadion di Sao Paulo itu.
"Ini impian yang menjadi kenyataan, lebih dari yang saya bayangkan," kata Neymar setelah pertandingan itu. "Namun yang lebih penting adalah kemenangan tim kami," katanya.
Nilai gol-gol kemenangan Brasil sungguh berharga, mengingat hanya beberapa jam sebelum gelaran perdan ini dimulai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Sao Paulo.
Ketika Presiden Dilma Rousseff terlihat di layar besar merayakan gol kedua Neymar, pendukung menanggapinya dengan teriakan ejekan.
Neymar adalah bintang tak tersaingi Brasil dengan berulang kali menolak pinangan klub-klub Eropa sebelum akhirnya bergabung dengan Barcelona yang dengan efisien mempromosikan sang fenomena hingga dikenal istilah Neymarketing.
Ketika Presiden Dilma Rousseff terlihat di layar besar merayakan gol kedua Neymar, pendukung menanggapinya dengan teriakan ejekan.
Neymar adalah bintang tak tersaingi Brasil dengan berulang kali menolak pinangan klub-klub Eropa sebelum akhirnya bergabung dengan Barcelona yang dengan efisien mempromosikan sang fenomena hingga dikenal istilah Neymarketing.
Penerjemah: Ade Marboen
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014