Jakarta (ANTARA) - Polisi memasang spanduk 'Stop Tawuran' di sejumlah sekolah pusat keramaian di wilayah Kembangan, Jakarta Barat sebagai bentuk edukasi visual kepada pelajar dan masyarakat umum, Rabu.
Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan 'Stop Tawuran. Tawuran bukan suatu kebanggaan. Hanya ada satu pilihan, sebagai pelaku atau korban'.
"Menyampaikan pesan yang jelas dan tegas bahwa tawuran bukanlah suatu kebanggaan," ucap Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan di Jakarta pada Rabu.
Pihaknya menargetkan agar pelajar dapat lebih memahami bahwa setiap aksi kekerasan berujung pada dua pilihan, sebagai pelaku yang menghancurkan masa depan mereka sendiri, atau sebagai korban yang merasakan langsung dampaknya.
Sebanyak 11 titik telah dipilih untuk pemasangan spanduk, yang tersebar di berbagai lokasi strategis seperti gerbang sekolah dan jalan-jalan utama di wilayah Kembangan.
Beberapa sekolah yang menjadi lokasi pemasangan spanduk antara lain SMK YMIK Joglo, SMA/SMK Sumpah Pemuda Joglo, SMA 112 Meruya Utara, SMK Satria Srengseng, serta beberapa SMP seperti SMP 207 Srengseng dan SMP Mitra Reformasi Kembangan Utara.
Kemudian spanduk-spanduk juga dipajang di jalanan yang sering dilewati masyarakat, termasuk di Jalan Raya Kembangan Baru dan Kembangan Selatan.
Selain itu langkah lainnya adalah penayangan pesan anti-tawuran melalui videotron di Lippo Mall Puri, yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan dengan jumlah pengunjung yang tinggi.
Menurut Taufik, penggunaan videotron di tempat ramai bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama remaja yang mungkin menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan tersebut.
"Pesan yang kami sampaikan melalui videotron di Lippo Mall Puri diharapkan bisa menarik perhatian, tidak hanya pelajar, tetapi juga orang tua dan masyarakat luas. Kami ingin menciptakan efek jera dan kesadaran bahwa tawuran hanya membawa kerugian bagi semua pihak," kata Taufik.
Taufik juga menekankan bahwa tindakan preventif ini sejalan dengan arahan pimpinan Polres Metro Jakarta Barat untuk terus menggencarkan kampanye anti kekerasan di kalangan pelajar.
"Tindakan preventif lebih efektif daripada sekadar tindakan hukum. Kami ingin mengedukasi para pelajar sebelum mereka terlibat dalam tindakan yang bisa merusak masa depan mereka," pungkas dia.
Baca juga: Dharma: Perbanyak CCTV bukan solusi cegah aksi tawuran di Jakarta
Baca juga: Atasi tawuran remaja, Dharma ingatkan pembenahan relasi anak-orang tua
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024