New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan penjualan ritel AS pada Mei meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan.
Penjualan ritel dan jasa-jasa makanan AS naik 0,3 persen pada Mei dari sebelumnya 0,5 persen pada April, sehingga gagal memenuhi harapan pasar, Departemen Perdagangan melaporkan pada Kamis.
Dolar melemah terhadap euro untuk pertama kalinya dalam lima hari perdagangan, karena data penjualan ritel lamban. Hal ini menurunkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 7 Juni meningkat 4.000 menjadi 317.000, kata Departemen Tenaga Kerja. Tetapi analis telah memperkirakan klaim pengangguran menurun pada minggu lalu.
Sementara itu, dolar melemah terhadap yen Jepang karena bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), menahan diri dari perluasan stimulus moneter pada pertemuan kebijakan moneter Kamis.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3564 dolar dari 1,3528 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6837 dolar dari 1,6793 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9423 dolar dari 0,9384 dolar.
Dolar AS dibeli 101,67 yen Jepang, lebih rendah dari 102,03 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun menjadi 0,8977 franc Swiss dari 0,9001 franc Swiss dan bergerak turun menjadi 1,0854 dolar Kanada dari 1,0868 dolar Kanada.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014