Manokwari (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menganggap pelestarian seni budaya dan adat istiadat sebagai salah satu cara ampuh untuk mencegah paham radikal dan terorisme di Papua Barat.
Ketua Tim Pengelolaan Kinerja BNPT M. Unggul Abdul Fatah di Manokwari, Rabu, mengatakan berbagai bentuk kegiatan pelestarian seni budaya dan adat mampu memancing kemampuan kritis secara positif pada generasi muda.
"Pelestarian budaya lokal merupakan cara paling efektif untuk mencegah terorisme terutama pada generasi muda," kata Unggul saat membuka festival seni budaya Youth of Indonesia (YOI) bagi pelajar di Papua Barat.
BNPT menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Papua Barat menyelenggarakan lomba seni budaya yang dibalut dalam sebuah festival YOI yang bertujuan menciptakan kreativitas dan kemandirian generasi muda.
Kegiatan tersebut merupakan wadah agar generasi muda bisa mengekspresikan kreativitas dan menunjukkan inovasi guna melestarikan budaya dan adat istiadat setempat.
Pelestarian budaya dengan perlombaan seni budaya dinilai dapat membentengi generasi muda dari budaya asing yang negatif hingga paham radikal.
Akibat pesatnya perkembangan teknologi, saat ini generasi muda lebih mudah terpapar budaya asing negatif melalui gawai yang mereka punya, sehingga perlu pengalihan melalui kegiatan seni budaya.
"Kegiatan seperti ini adalah contoh konkret dari upaya preventif dalam mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di Indonesia dengan melibatkan generasi muda Indonesia," ujarnya.
Ketua FKPT Papua Barat Musa Kamudi menyampaikan komitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan terorisme dengan memfasilitasi perkembangan generasi muda sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat
Lomba seni budaya pada festival YOI tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan kreativitas serta memperdalam rasa cinta terhadap kebudayaan bangsa Indonesia.
"Dengan kehadiran para pemuda dari berbagai sekolah di Manokwari dan Manokwari Selatan, acara ini diharapkan dapat memperkokoh semangat persatuan dan solidaritas dalam melawan paham radikal dan terorisme," ujarnya.
Lomba seni budaya pada festival YOI itu menyajikan lomba tarian daerah, puisi, menyanyi solo, vokal group, band yang diikuti 23 pelajar dari delapan SMA/SMK di Kabupaten Manokwari dan Manokwari Selatan.
Panitia menetapkan tiga pemenang dari lomba seni budaya festival YOI yaitu SMAN 1 Ransiki Manokwari Selatan, SMAN 1 Manokwari, dan SMA Taruna Kasuari Nusantara Manokwari.
Pelajar dari ketiga sekolah tersebut berkesempatan mengikuti kompetisi YOI tingkat nasional yang diselenggarakan BNPT.
Baca juga: BNPT perkuat peran guru di NTB tangkal radikalisme dan kekerasan
Baca juga: BNPT cegah radikalisme di Papua Barat melalui YOI
Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024