Jakarta (ANTARA) - Peneliti ahli utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ekowati Chasanah meyakini bahwa susu ikan atau hidrolisat memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu yang ada seperti kambing, sapi, unta dan juga kedelai.

“Produk hidrolisat (susu ikan), memiliki kelebihan seperti protein pendek (peptida aktif), rendah alergen, serta dapat mengaktifkan hormon pertumbuhan," kata Ekowati Chasanah pada saat kegiatan Media Lounge Discussion (MELODI), bertajuk Penjelasan Pakar Soal Susu Ikan di Kantor BRIN, Jakarta, Rabu.

Tidak hanya itu saja, Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan, memberikan manfaat utama dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk memproduksi susu ikan yang digadang bakal masuk ke dalam daftar menu program Makan Bergizi Gratis (MBS) di masa pemerintahan baru nanti.

Susu ikan juga dikenal kaya akan sumber protein yang sangat baik, ikan juga memiliki kandungan asam amino esensial lengkap, mudah diserap, dan bersifat fungsional dengan adanya peptida aktif di dalamnya.

Sehingga, susu ikan ini tidak hanya memiliki nutrisi yang sangat baik, akan tetapi produk ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan atau bisa disebut pangan fungsional.

Baca juga: KKP sebut pengusaha mulai tertarik bangun pabrik susu ikan

Dalam diskusi tersebut, Ekowati menjelaskan bahwasanya proses pembuatan susu ikan melibatkan bioteknologi yaitu melibatkan enzim untuk memecah protein ikan, dan produk akhirnya diformulasikan dengan perasa dan bahan lain agar lebih sesuai dengan selera masyarakat.

“Hidrolisat ikan tidak hanya mempertahankan nilai gizi ikan, tetapi juga meningkatkan penyerapan nutrisi ikan di dalam usus,” jelas dia.

Meski demikian, dalam proses produksinya, susu ikan ini masih memiliki beberapa masalah seperti enzim protease yang hingga kini produksinya belum mencukupi dan belum sesuai untuk produksi HPI di Indonesia.

“Meskipun penggunaannya sedikit, ketergantungan pada produk impor masih menjadi tantangan dalam produksi susu ikan dalam negeri,” ucap dia.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah itu dirinya mengaku masih membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam mengembangkan enzim lokal yang sesuai dengan untuk produksi HPI tersebut.

Sehingga, dengan hadirnya produksi secara lokal , maka secara total produksi susu ikan dapat diproduksi sepenuhnya dari bahan dalam negeri, dengan harapan lebih efisien dan mandiri.

Baca juga: Perbedaan kandungan dalam susu ikan, susu sapi dan susu nabati

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024