Iya, atap rusak sekitar 30 persen karena angin kencang dinihari tadi. X-ray (alat pemindai) belum digunakan. Kami masih mengecek kerusakan lain,"

Batam (ANTARA News) - Atap terminal kargo Bandara Internasional Hang Nadim Batam rusak setelah pada Kamis dinihari diterjang angin ribut disertai hujan kencang, dua mesin x-ray juga dikabarkan rusak.

"Iya, atap rusak sekitar 30 persen karena angin kencang dinihari tadi. X-ray (alat pemindai) belum digunakan. Kami masih mengecek kerusakan lain," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kepri, Kamis,

Ia mengatakan, juga masih mencegek kerusakan bagian bandara lain seperti atap terminal penumpang yang terlihat mengelupas.

"Kerugian belum diketahui. Kami masih menghitung dan memastikannya. Namun secara umum pelayanan bandara tidak terganggu. Tetap berjalan normal," kata dia.

Pantauan Antara, terminal kargo mengalami kerusakan atap yang sebagian terbang karena tiupan angin. Sementara atap terminal penumpang juga nampak beberapa bagian pelapis atap mengelupas.

"Untuk atap terminal penumpang tidak mengkibatkan kebocoran. Terminal penumpang masih aman, tidak ada gangguan berarti," kata Djoko.

Selain bandara, sejumlah rumah warga Batam juga mengalami kerusakan karena angin ribut Kamis dinihari.

Towel Radio Sing FM yang memiliki tinggi sekitar 20 meter diatas gedung 21 lantai kawasan Nagoya, Batam juga tumbang sehingga siaran radio tersebut terhenti sementara.

"Akibatnya siaran kami terhenti setelah tower tumbang," kata manajemen Sing FM, Dwi Yuda.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam menyatakan cuaca buruk cenderung ekstrim pada dinihari masih berpeluang terjadi di Batam.

"Cuaca di ekstrim masih akan terjadi di Batam ditandai dengan kecepatan angin yang signifikan sekitar pukul 02.40 WIB sampai 03.40 WIB," kata Kepala BMKG Hang Nadim Philip Mustamu.

Pada Kamis dinihari, kata dia, tiupan angin mencapai 18 hingga 30 knots perjam, naik signifikan dibanding tiupan angin pada umumnya yang hanya 8-9 knots.
(KR-LNO/B012)

Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014