Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup tertekan sebesar 37,54 poin atau 0,76 persen ke posisi 4.934,41, terimbas pergerakan bursa saham Asia.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,55 poin (0,90 persen) ke level 834,53.
Analis PT Anugerah Sekurindo Indah Bertoni Rio di Jakarta, Kamis, mengatakan pergerakan indeks BEI terpengaruh bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas tertekan menyusul hasil riset Bank Dunia yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melambat.
"Proyeksi ekonomi global direvisi turun dari 3,2 persen menjadi 2,8 persen, kabar tersebut dijadikan salah satu alasan bagi pelaku pasar untuk melepas sahamnya," kata dia.
Ia menambahkan faktor teknikal juga menjadi salah satu penekan indeks BEI pada Kamis, di mana saham-saham di dalam negeri telah mengalami penguatan selama dua hari sebelumnya.
"Kondisi itu mendorong pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan di tengah pergerakan pasar saham yang konsolidasi, pelaku pasar cenderung melakukan transaksi untuk jangka pendek," katanya.
Ia mengharapkan bursa global kembali mengalami penguatan sehingga indeks BEI pada akhir pekan (13/6) akan mengikuti. Diperkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.895-4.985 poin.
Ia mengemukakan beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya yakni Telekomunikasi Indonesia (TLKM), AKR Corporindo (AKRA), Kalbe Farma (KLBF), Adaro Energy (ADRO).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 178.334 kali dengan volume mencapai 2,75 miliar lembar saham senilai Rp3,77 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 82 saham, yang melemah 206 saham, dan yang tidak bergerak 100 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 82,27 poin (0,35 persen) ke level 23.175,02, indeks Nikkei turun 95,95 poin (0,64 persen) ke level 14.973,53 dan Straits Times menguat 4,67 poin (0,14 persen) ke posisi 3.293,33.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014