Penyebab keracunan masih dari makanan, mulai dari cara pengolahan, kebersihan, atau kehigienisan dan sanitasi lingkungan yang kurang bersih
Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya keracunan masal menimpa warga di sejumlah kecamatan salah satunya dengan mengeluarkan surat edaran kewaspadaan dini.

Kepala Dinkes Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Rabu, mengatakan pihaknya juga mengeluarkan surat edaran lebih lengkap tentang integrasi pelayanan termasuk kolaborasi lintas program dan lintas sektor agar lebih meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan.

"Penyebab keracunan masih dari makanan, mulai dari cara pengolahan, kebersihan, atau kehigienisan dan sanitasi lingkungan yang kurang bersih, dimana hasil uji laboratorium keracunan banyak disebabkan makanan yang terkontaminasi bakteri," katanya.

Untuk menekan angka kejadian luar biasa (KLB) pihaknya meminta aparat desa dan kecamatan meningkatkan sosialisasi serta kewaspadaan dini terkait pentingnya kebersihan dan penggunaan kotak nasi ramah lingkungan serta pendistribusian makanan yang tidak lebih dari 4 jam setelah dimasak.

Baca juga: Dinkes Cianjur catat total korban keracunan nasi kotak 92 orang

Pihaknya mencatat sepanjang tahun 2024 mulai dari Januari hingga Oktober tujuh KLB keracunan masal menimpa ratusan orang warga dan satu orang meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit karena mengalami kekurangan cairan akut.

"KLB sudah terjadi sejak awal tahun tepatnya tanggal 22 Januari menimpa 58 orang warga di Kecamatan Cibeber, dan 12 April keracunan massal kembali terjadi di Cibeber dengan jumlah korban mencapai 53 orang," katanya.

Selang satu pekan, KLB keracunan massal kembali terjadi menimpa 65 orang warga di Kecamatan Cijati dan satu orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan pada bulan Mei keracunan massal menimpa 29 orang warga di Kecamatan Gekbrong.

"Sedangkan dua pekan terakhir tepatnya di akhir September dan awal Oktober terjadi tiga kasus keracunan massal di Kecamatan Sukaluyu dengan korban 78 orang, Cidaun dengan korban 14 orang dan Ciranjang sebanyak 77 orang.

KLB keracunan massal rata-rata terjadi setelah korban mengkonsumsi nasi kotak yang dibagikan dalam kegiatan besar keagamaan, kegiatan tahlilan dan acara pernikahan warga sekitar yang dihadiri banyak orang.

"Ini juga harus menjadi kewaspadaan bagi warga terutama yang menggelar kegiatan besar dengan menyiapkan makanan dalam jumlah banyak, pastikan kondisinya layak konsumsi dan di masak sesuai aturan termasuk dalam penggunaan air pastikan bersih dan sehat," katanya.

Baca juga: 53 Santri Syeikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur keracunan massal
Baca juga: Polisi uji makanan yang diduga sebabkan pelajar Aceh keracunan massal

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024