2. Prioritaskan kebutuhan dibanding keinginan

Kunci dalam mengelola keuangan keluarga adalah memprioritaskan kebutuhan dibandingkan keinginan.

Pastikan kebutuhan pokok seperti makan, tagihan rumah, dan transportasi terpenuhi terlebih dahulu sebelum mengalokasikan dana untuk hal-hal yang bersifat keinginan.

Contohnya, ketimbang membeli gadget baru atau barang konsumtif lainnya, prioritaskan untuk kebutuhan yang lebih penting seperti biaya pendidikan anak atau tabungan.


3. Gunakan sistem amplop atau pembagian rekening

Salah satu cara yang efektif untuk mengontrol pengeluaran adalah dengan menggunakan metode amplop.

Bagi uang Anda dalam amplop-amplop yang masing-masing sudah diberi label sesuai kategori anggaran. Setiap kali berbelanja atau membayar sesuatu, gunakan uang dari amplop tersebut.

Dengan metode ini, Anda dapat memonitor secara jelas berapa banyak yang sudah dihabiskan untuk setiap pos anggaran.

Alternatifnya, Anda bisa menggunakan beberapa rekening bank terpisah untuk kebutuhan yang berbeda. Misalnya, satu rekening untuk kebutuhan sehari-hari, satu untuk tabungan, dan satu lagi untuk dana darurat. Cara ini dikenal dengan istilah zero budgeting.


4. Buat daftar belanja mingguan

Daftar belanja membantu Anda menghindari pengeluaran yang tidak perlu.

Buatlah daftar setiap minggu berdasarkan kebutuhan pokok seperti beras, lauk-pauk, sayuran, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Ini juga mencegah Anda tergoda membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan saat berbelanja.


5. Manfaatkan diskon dan promosi

Pantau promosi dan diskon di toko atau supermarket, terutama untuk kebutuhan bulanan seperti sembako.

Banyak juga platform e-commerce online yang menawarkan potongan harga atau cashback jika Anda berbelanja melalui aplikasi mereka. Manfaatkan hal ini untuk menghemat pengeluaran.

Baca juga: Jenis investasi di SBN Ritel dan minimal tarif pembeliannya
Baca juga: Cara pilih investasi emas: emas fisik atau digital?

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024