Kesalahan turnover jelas sekali menggembosi kami dan datang dari berbagai sisi baik itu saat memulai memainkan bola...
Jakarta (ANTARA News) - Kemenangan di Game 3 Final NBA, di AmericanAirlines Arena, Miami, Rabu, bagi San Antonio Spurs bukan hanya sekedar penampilan dominan di sisi penyerangan, namun dengan usaha bertahan seimbang mampu menghasilkan kemenangan 111-92.
San Antonio Spurs berhasil memaksa tim tuan rumah Miami Heat, untuk melakukan 20 kesalahan perpindahan bola (turnover), yang membuat Spurs menghasilkan 23 angka. Ini merupakan catatan tertinggi dalam laga di babak Final sejauh ini.
Bagi Miami Heat yang selalu tertinggal dalam pengumpulan angka sepanjang malam, kesalahan turnover merupakan saat yang penting bagi Heat.
"Kesalahan turnover jelas sekali menggembosi kami dan datang dari berbagai sisi baik itu saat memulai memainkan bola...," kata pelatih Miami Heat, Erik Spoelstra, kepada wartawan, di Miami, Rabu WIB.
Pada beberapa kesempatan, penampilan menyerang yang luar biasa dari Spurs merupakan kunci bagi pertahanan. Memiliki persentasi lemparan lapangan 59 persen, Spurs tidak memberikan kesempatan kepada Heat untuk melakukan transisi--Heat hanya menghasilkan hanya 4 angka dari serangan balik.
"Saat lemparan bagus, itu sangat membantu, karena kami dapat menyusun pertahanan sesuai keinginan kami," kata point guard Spurs, Tony Parker, mengomentari permainan timnya di Game 3.
Saat Heat berusaha keras untuk memegang kembali kendali permainan saat paruh kedua, Spurs mampu memaksa Heat ke posisi yang tidak menguntungkan dan menciptakan masalah bagi serangan akhir Miami.
Small forward Spurs, Kawhi Leonard bersama pemain lainnya berhasil memaksa motor serangan Heat, LeBron James, melakukan 7 kesalahan turnover--merupakan rekor kesalahan tertinggi di partai Final.
"Saya hanya terlalu memaksakan untuk memindahkan bola. Saya dapat (turnover-red) 2 kali di paruh pertama, kemudian 5 (turnover) lagi di paruh kedua," kata LeBron James.
Bagi Miami Heat, tim yang mencatatkan rata-rata 102,2 angka di musim reguler, namun sepanjang babak Final NBA 2014 sampai dengan Game 3 ini, belum bisa menembus 100 angka. Demikian catatan statistik NBA.
Jika Miami Heat ingin meraih gelar ketiga berturut-turut (three-peat), mereka harus membuat jalan cerita tertentu, dan jangan berharap pertahanan San Antonio Spurs yang dominan. (*)
Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014