Nairobi (ANTARA) - Sedikitnya 1 juta orang di Kenya saat ini berjuang melawan kerawanan pangan dan membutuhkan bantuan kemanusiaan, menurut Otoritas Penanggulangan Kekeringan Nasional (National Drought Management Authority/NDMA) Kenya pada Senin (7/10).

NDMA mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis di Nairobi, ibu kota Kenya, bahwa orang-orang yang terkena dampak berada di 23 dari 47 county di negara itu, yang tergolong daerah kering dan semikering.

Otoritas tersebut mengamati bahwa jumlah anak berusia enam hingga 59 bulan yang memerlukan perawatan karena kekurangan gizi akut turun menjadi 760.488 pada Agustus dari 847.932 pada Februari.
 
   Anak-anak terlihat di sub-lokasi Kidemu di Kabupaten Kilifi, Kenya, 23 Maret 2022. (Xinhua/Dong Jianghui)


Sementara itu, jumlah ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan perawatan karena kekurangan gizi akut mencapai 112.401 orang.

NDMA mengungkapkan bahwa rumah tangga menjual hasil panen mereka untuk menutupi biaya lain, yang sering kali mengorbankan pola makan sehat dan menimbulkan tantangan kronis yang terkait dengan stunting.

Pada Juli, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Otoritas Pembangunan Antarpemerintah (Intergovernmental Authority on Development/IGAD) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan di Tanduk Afrika mencapai 66,7 juta. Di antara mereka, 39,1 juta berasal dari enam dari delapan negara anggota IGAD, yaitu Djibouti, Kenya, Somalia, Sudan Selatan, Sudan, dan Uganda. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024