Beijing (ANTARA News) - Kabut asap menyelimuti Beijing, Jumat, saat ratusan ribu mobil bergerak kembali ke ibukota negeri itu saat mendekati berakhirnya liburan Hari Nasional satu-pekan, sehingga memicu peringatan bagi pengemudi Cina --yang seringkali sembrono. Hari Kamis terjadi lonjakan mendadak arus lalulintas ke dalam dan luar Beijing, saat orang bergegas pulang untuk merayakan Festival Bulan, Jumat, hari libur tradisional bagi reuni keluarga, menikmati kue bulan dan, bagi sebagian, menikmati keindahan purnama, jika mungkin. "Cuaca yang cerah pada musim gugur tahun ini menambah jumlah orang yang memutuskan untuk bepergian," kata China Daily, sementara gabungan asap dan polusi menyelimuti kota tersebut untuk pertama kali dalam beberapa hari. Liburan Hari Nasional, yang berakhir Sabtu, adalah liburan "Pekan Emas", yang --bersama Tahun Baru Cina dan Hari Buruh Mei-- memicu salah satu arus pergerakan terbesar manusia di Cina. Sebanyak 330 juta orang Cina diperkirakan menggunakan jalan selama liburan itu, naik 2,4 persen dari 2005. Harian China Daily mewartakan hampir 300.000 kendaraan membanjiri kota tersebut Selasa dan Rabu. "Kemacetan lalulintas yang luar biasa dipkerirakan terjadi di jalan utama kota tersebut dari pukul 16:00 sampai 18:00 hari ini," kata surat kabar itu, Jumat. "Petugas lalulintas telah mendesak warga untuk menghindari jam sibuk dan naik angkutan umum guna mengurangi kemacetan lalulintas," kata China Daily. Cina memiliki jalan paling berbahaya di dunia. Kecelakaan lalulintas menewaskan hampir 100.000 orang tahun lalu, atau sebanyak 270 orang per hari. Banyaknya korban meninggalkan akibat sikap sembrono pengemudi; banyak pengemudi berpindah jalur tanpa melihat ke belakang atau memberi tanda, mengabaikan lampu lalulintas dan bahkan mengemudikan kendaraan mereka berbalik arah jika mereka melewati pintu masuk jalan bebas hambatan, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006