Jakarta adalah Indonesia dan Indonesia adalah Pancasila
Jakarta (ANTARA) - Calon gubernur dan wakil gubernur DKI dalam penyajian programnya sepakat untuk merangkul umat beragama dengan cara meningkatkan toleransi dan menghormati serta menjunjung tinggi hak keadilan sosial.
 
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menegaskan akan bersikap adil melayani semua golongan agama serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan yang tertuang di dalam Pancasila.
 
Hal itu ditegaskan Ridwan Kamil menyusul kabar yang menyebut bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) hanya menghadirkan program untuk satu agama tertentu saja, yakni Maghrib Mengaji.

Baca juga: Bantuan Operasional Tempat Ibadah terus berlanjut
 
RK menuturkan program Maghrib Mengaji adalah program dari Gubernur Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan, yang dianggap sukses dan baik oleh masyarakat.
 
Ia mencontohkan beberapa pengalamannya dalam memperjuangkan kemudahan rumah ibadah seperti penyelesaian gereja Yasmin, Bogor, hingga mendorong ekspresi di dalam kegiatan Cap Go Meh di berbagai tempat sebelum bersaing di Jakarta.
 
"Kami juga membantu pembangunan gereja, kami bantu juga mensponsori kegiatan paduan suara Katolik di mana-mana. Itulah komitmen kami yang sudah kami buktikan, dan itulah komitmen yang sama yang kami lakukan di Jakarta. Karena Jakarta adalah Indonesia dan Indonesia adalah Pancasila," kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Menteri AHY serahkan tanah wakaf untuk rumah ibadah di Jakarta Selatan
 
Kemudian, calon wakil gubernur nomor urut 2, Kun Wardana mengatakan pihaknya akan melibatkan peran serta tokoh agama untuk menciptakan keamanan di Jakarta.
 
Menurut Kun, keterlibatan tokoh agama dinilai penting dalam membangun adab bagi warga Jakarta.
 
"Visi kita, membangun Jakarta Aman yakni aman dalam beribadah dan hal yang membentuk aman ini adalah adab," kata Kun di Masjid Badarun Toha, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
Terlebih, dia menyoroti anak-anak muda perlu diarahkan ke hal-hal yang positif dengan bimbingan dari para guru dan pemuka agama.

Baca juga: Revitalisasi Gereja Immanuel wujud kepedulian jaga cagar budaya
 
Lalu, calon gubernur DKI nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan dirinya akan menjadi pemimpin bagi semua agama sebagai bentuk menekankan pentingnya toleransi beragama.
 
Oleh karena itu, Pramono menegaskan tidak mau membawa-bawa agama dalam kampanye.
 
Bagi Pramono, Jakarta harus terhindar dari segala bentuk sikap ataupun aksi-aksi tidak menghargai perbedaan, baik dari segi agama, etnis, atau lainnya (intoleran).
 
"Toleransi beragama itu menjadi bagian yang ada dalam masyarakat, bahkan tertuang di dalam preambul Undang-Undang Dasar," ujar Pramono.
 
Dia berjanji untuk melanjutkan program bantuan operasional tempat ibadah (BOTI) demi merangkul umat beragama jika terpilih dalam pesta demokrasi pada November tahun ini.
 
Program BOTI digagas oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan dikembangkan oleh Anies Baswedan dengan komitmen secara adil meningkatkan manfaat tempat ibadah berbagai agama.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024