Jakarta, 12/6 (Antara) - Dua calon presiden yang akan bersaing pada pemilihan presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo hingga hari kedelapan masa kampanye masih menitikberatkan materi kampanye pada isu ekonomi dan kesejahteraan.
Capres dengan nomor urut pertama Prabowo Subianto saat berkampanye di Medan, Sumatera Utara dan Banda Aceh menyampaikan komitmennya mengutamakan kekuatan ekonomi nasional untuk mencapai kesejahteraan.
"Hai kalian yang ingin Indonesia miskin, yang ingin mencuri uang rakyat, saya tidak gentar sama kalian," katanya dalam Kampanye Dialogis Untuk Indonesia Bangkit Bersama Prabowo Subianto di Gedung Serba Guna Medan, Rabu (11/6).
Selain mengungkapkan ketidakgentarannya, Prabowo juga mengisyaratakan siap melawan kelompok-kelompok yang ingin "menjual" berbagai kekayaan bangsa Indonesia ke negara lain.
"Hai kalian antek-antek bangsa asing, yang bisanya memfitnah tetapi tidak pernah membela dan memikirkan rakyat. Orang Betawi bilang, ente jual, ane beli," katanya.
Sementara itu, calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dalam rangkaian kunjungannya di Bandung mengatakan, pemerintah yang akan dipimpinnya bila memenangi pilpres akan mendorong penerapan kartu sehat dan juga kartu pendidikan.
Dua program kesejahteraan rakyat tersebut disampaikannya saat melakukan kampanye di hadapan seribuan pendukungnya di Lapangan Tegalega, Bandung.
"Ke depannya, nanti akan ada program Kartu Indonesia Pintar untuk membantu anak-anak bersekolah. Serta, Kartu Indonesia Sehat supaya masyarakat bisa memperoleh kesehatan gratis," kata Jokowi.
Menurut dia, ide mengenai pembentukan program Kartu Indonesia Pintar tersebut muncul setelah berulang kali melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah perkampungan (blusukan) yang ada di Indonesia.
"Waktu saya ke kampung-kampung, banyak yang cerita anak-anaknya tidak bisa sekolah, padahal SPP-nya sudah gratis. Ternyata, masih ada kebutuhan beli sepatu, buku, seragam dan lain-lain. Itu butuh uang lagi," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, dia menuturkan program Kartu Indonesia Pintar tersebut merupakan jaminan bagi anak-anak agar bisa tetap bersekolah, terutama anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Pandangan Cawapres
Tema terkait pembangunan ekonomi dan kesejahteraan juga masih menjadi perhatian utama para calon wakil presiden, Jusuf Kalla maupun Hatta Rajasa.
Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kekayaan alam Sulawesi Tenggara yang cukup melimpah, baik di dalam maupun di atas bumi, haruslah menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, terutama rakyat Sultra.
"Saya tahu, kekayaan alam daerah ini cukup banyak, ada emas, nikel dan sebagainya. Tapi kekayaan yang banyak ini, hanya dinikmati kalangan tertentu terutama di luar negeri," kata JK di depan ribuan orang pendukungnya.
JK menegaskan, kekayaan alam Sultra yang luar biasa ini, tidak boleh lagi hanya dinikmati para pemilik modal dan orang-orang di luar negeri.
Sedang calon Wakil Presiden Hatta Rajasa nomor urut satu mengatakan, Indonesia perlu menambah pelabuhan bertaraf internasional untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, maju dan berkembang.
"Kita perlu membangun lagi pelabuhan-pelabuhan mengantisipasi kedepan," kata Hatta saat memberikan sambutan pada seminar nasional dalam rangka peringatan "World Oceans Day Launching" hari Nusantara 2014 di Gedung Merdeka, Bandung, Jabar, Rabu.
Ia menuturkan Indonesia sudah mendesain dua gerbang utama perairan di wilayah barat yaitu Sumatera dan wilayah Indonesia Timur.
Sementara di Pulau Jawa, kata dia, baru memiliki pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Tanjung Emas menghubungkan pelayaran internasional.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (P008/Z002)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014