Bandarlampung (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Lampung meminta penyelenggara angkutan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, agar mementingkan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan warga, serta pemberantasan calo. "Semua fasilitas untuk menunjang kelancaran arus mudik dan balik Lebaran serta Natal dan Tahun Baru harus baik, namun yang paling penting adalah keselamatan, kenyamanan serta keamanan warga yang melakukan kegiatan tersebut," kata Ketua YLKI Lampung Subadra Yani, di Bandarlampung, Jumat. Selain itu, umur kendaraan yang digunakan sebagian besar sudah tua, sehingga perlu ditinjau lagi kelayakannya guna menghindari hal-hal yang merugikan semua pihak. Soal tiket, Badra-sapaan dia, menegaskan perlu peningkatan pelayanan, karena selama ini yang terjadi selalu ada laporan bahkan diberitakan media adanya permaian oleh oknum-oknum tertentu, termasuk dari penyelenggara sendiri guna meraup keuntungan pribadi. Kepala Dinas Perhubungan Lampung, Amansah Singagerda mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk memantau pelanggaran tiket dan hal itu sudah diinstruksikan gubernur. Mekanismenya, seperti jika terjadi pelanggaran kenaikan harga tiket 10 persen apa pelanggarannya, naik di atas 50 persen ada sanksinya dan seterusnya. Sedangkan umur kendaraan, pada H-15 sampai H-8 akan ada uji kelayakan, inventarisasi untuk melihat dan memeriksa kendaraan yang layak jalan atau tidak. "Jika layak untuk jalan dan melayani penumpang selama angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru, maka diberikan stiker, yang tidak berarti tidak laik," kata dia. Sementara itu, Kapolda Lampung Brigjen Polisi Suharijono K meminta setiap kendaraan umum atau pribadi yang naik ke kapal agar dimatikan mesinnya. "Hal itu bisa memicu kecelakaan diatas kapal, karena itu lebih baik dimatikan. Saya akan perintahkan petugas yang mengawal setiap kapal untuk memperingatkannya," kata dia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006