... saat menjadi komandan meminta anak buah untuk solid, tapi sekarang justru saling membuka aib dan gontok-gontokan. Kenapa tidak dari dulu, kok baru sekarang... "Surabaya (ANTARA News) - Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Eko Wiratmoko, berharap para purnawirawan TNI yang terjun ke politik dan menjadi bagian dari tim pemenangan calon presiden-wakil presiden agar berpolitik secara santun, beretika, dan elegan.
"Silakan membela kubu masing-masing calon presiden-wakil presiden, namun jangan sampai saling menjatuhkan dan menjelekkan. Berpolitiklah secara santun, penuh etika, dan elegan," kata dia, di Surabaya, Rabu.
Sebagai junior dan generasi penerus di TNI, Wiratmoko prihatin dengan kondisi saat ini, karena sejumlah purnawirawan TNI yang terjun ke dunia politik seperti lupa daratan hingga kemudian membuka aib sendiri di TNI.
Aib yang dimaksud itu, dokumen hasil sidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang beredar, tentang rekomendasi memberhentikan Prabowo Subianto dari militer.
Padahal dokumen seperti itu sangat rahasia sifatnya. Hanya beberapa pihak saja yang boleh membaca dan mendapat/menyimpan naskah asli ataupun salinannya, di antaranya (saat itu) panglima ABRI.
Banyak perwira tinggi TNI --kebanyakan pensiunan TNI AD-- menjadi anggota tim sukses kandidar presiden mendatang. Mantan Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Suryo Prabowo, di kubu Pabowo Subianto-Hatta Rajasa, sebagai misal.
Juga --di antaranya-- mantan Kepala BIN, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) AM Hendropriyono dan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Pandjaitan, di kubu Jokowi-Jusuf Kalla.
"Mudah-mudahan para senior saya segera menyadari sikapnya dan tidak mudah diadu-domba orang dari luar TNI. Bagaimanapun yang terkena dampaknya adalah institusi TNI," kata Wiratmoko.
Menurut Wiratmoko, seorang prajurit TNI harus memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, meskipun sudah pensiun dari kedinasan kemudian terjun ke bidang lain, termasuk politik.
"Sesama anggota TNI seharusnya tetap menjaga jiwa korsa. Jangan hanya saat menjadi komandan meminta anak buah untuk solid, tapi sekarang justru saling membuka aib dan gontok-gontokan. Kenapa tidak dari dulu, kok baru sekarang," ujar jenderal berbintang dua itu.
Pada kesempatan itu, Wiratmoko menambahkan, Kodam V/Brawijaya siap mendukung Kepolisian Indonesia dalam pengamanan Pemilihan Presiden 2014, di antaranya menyiapkan sekitar 2.500 personel.
Menurut Wiratmoko, seorang prajurit TNI harus memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, meskipun sudah pensiun dari kedinasan kemudian terjun ke bidang lain, termasuk politik.
"Sesama anggota TNI seharusnya tetap menjaga jiwa korsa. Jangan hanya saat menjadi komandan meminta anak buah untuk solid, tapi sekarang justru saling membuka aib dan gontok-gontokan. Kenapa tidak dari dulu, kok baru sekarang," ujar jenderal berbintang dua itu.
Pada kesempatan itu, Wiratmoko menambahkan, Kodam V/Brawijaya siap mendukung Kepolisian Indonesia dalam pengamanan Pemilihan Presiden 2014, di antaranya menyiapkan sekitar 2.500 personel.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Kami Masyarakat Cinta Merapi (MCM) dan Paguyuban Kelompok Tani
Sekarang tak elok. Sangat kacau. saya pengagum TNI jadi kecut.
Kurang elok adalah Para Jenderal pensiunan AD. Ayo berbenahlah demi TNI AD secara umum.