Pemangkasan anggaran berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2014 khususnya untuk program penumbuhan wirausaha jelas akan berpengaruh pada target penambahan wirausaha...
Jakarta (ANTARA News) - Pertambahan wirausaha baru terancam terhambat, pasca-pemangkasan anggaran bagi program bantuan modal wirausaha pemula hingga Rp51 miliar atau untuk 3.650 calon wirausaha.
"Pemangkasan anggaran berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2014 khususnya untuk program penumbuhan wirausaha jelas akan berpengaruh pada target penambahan wirausaha di Indonesia," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM), Prakoso BS, di Jakarta, Rabu.
Hal itu, tambah Prakoso, karena program ini sangat strategis dan efektif untuk mendorong calon-calon wirausaha pemula agar berani memulai usaha sebagai alternatif pilihan profesi.
Pihaknya, tambah dia, akan tetap melaksanakan amanat inpres terkait pemangkasan anggaran tersebut, meskipun berdampak terhadap program pemberian modal bagi wirausaha pemula turut dipangkas.
Padahal Kemenkop-UKM telah menyeleksi calon penerima bantuan sejak Januari 2014 melalui kegiatan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2014. Salah satu penyeleksiannya melalui perguruan tinggi, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, hingga ormas pemuda.
Bahkan saat ini proses seleksi itu telah sampai pada tahap penilaian, di mana setiap provinsi mendapatkan alokasi anggaran rata-rata lebih dari Rp1 miliar disesuaikan dengan jumlah wilayah dan potensi masing-masing.
"Kami tidak ingin dianggap ingkar janji sebab kalau ini terjadi dikhawatirkan akan berdampak kurang baik, karena sosialisasi program ini sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia yang melibatkan berbagai unsur meliputi Pemda, akademisi, dan praktisi," katanya.
Prakoso menjelaskan, Indonesia saat ini sedang dalam tahap mengejar rasio ideal jumlah wirausaha 2 persen dari total jumlah penduduk sebagai prasyarat negara maju dan sejahtera menurut sosiolog David McClelland. Di samping itu, saat ini tingkat pengangguran di Indonesia sudah mencapai 6,25 persen.
Menurut dia, sampai saat ini masih sedikit bahkan belum ada lembaga yang bersedia memberikan modal awal kepada calon wirausaha termasuk mahasiswa yang dinilai memiliki risiko kegagalan yang sangat tinggi.
Namun jika hal itu tidak dilakukan, maka sulit bagi Indonesia untuk menciptakan wirausaha baru lebih banyak karena umumnya keterbatasan modal menjadi kendala utama calon wirausaha baru.
(H016)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014