KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam dicanangkan mampu meraup investasi sebesar Rp6,91 triliun sampai dengan tahun 2032.

Batam (ANTARA) - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, Kepulauan Riau, diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2024 pada 7 Oktober 2024.

Pelaksana Harian Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Purwiyanto mengatakan pihaknya menyambut baik penetapan KEK tersebut dan optimis Penetapan KEK pariwisata dan kesehatan internasional Batam semakin mendorong pengembangan Kota Batam dan perekonomian nasional.

"KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam dicanangkan mampu meraup investasi sebesar Rp6,91 triliun sampai dengan tahun 2032, dan menyerap tenaga kerja 105.406 orang hingga 80 tahun ke depan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Batam, Selasa.

Penetapan tersebut setelah sebelumnya usulan KEK disetujui oleh Menko Bidang Perekonomian dan telah memenuhi kriteria pembentukan KEK.

KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam ini seluas 47,17 hektare (ha), dan terbagi di wilayah Sekupang seluas 23,10 ha untuk menjadi Wisata Kesehatan Terpadu, dan wilayah Nongsa seluas 24,07 ha untuk difokuskan pada pariwisata.

Di wilayah Sekupang, akan dilaksanakan kegiatan utama kesehatan dengan rencana bisnis Rumah Sakit Internasional, Nursing Academy International, Medical Technology (Medtech) Park yang dilengkapi dengan MICE (Meetings, Incentive, Convention & Exhibition), serta Perumahan Dokter, Dormitori, Hotel & Retail.

"Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam beserta sarana pendukung juga akan menjadi bagian dalam KEK yang layanannya akan terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital," kata Purwiyanto.

Di wilayah Nongsa, akan dilaksanakan kegiatan utama pariwisata dengan rencana bisnis Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang berupa pondok (cottages), bungalo, dan motel yang diperuntukkan kepada wisatawan, pasien dan keluarga pendamping.

"KEK ini diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan terdepan dan harapan baru bagi pelayanan kesehatan di Indonesia," katanya pula.

BP Batam optimis pengembangan kawasan tersebut akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan, serta berdampak kepada peningkatan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, serta pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
Baca juga: Ekonom: Perlu tingkatan kualitas SDM dukung pasar kerja di KEK Kepri
Baca juga: Menko Perekonomian dan Gubernur Kepri soroti potensi KEK

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024