Kemenkop UKM juga telah memberikan pelatihan kepada 920 pelaku usaha mikro terpilih untuk mengikuti pendampingan intensif selama enam bulan.
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Yulius mengatakan bahwa selama periode 2021-2024 Kemenkop UKM telah memfasilitasi pelatihan dan pendampingan kepada 16.785 pelaku usaha mikro.

Dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa, Yulius menuturkan program tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keterampilan manajerial, pemasaran, produksi, dan keuangan para pelaku usaha mikro, serta memberikan pendampingan intensif kepada usaha mikro untuk dapat terhubung dengan mitra bisnis atau para pemangku kepentingan.

Selain itu, Kemenkop UKM juga telah memberikan pelatihan kepada 920 pelaku usaha mikro terpilih untuk mengikuti pendampingan intensif selama enam bulan.

Pendampingan ini dilakukan secara daring dan tatap muka dengan melibatkan sejumlah universitas, seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Yayasan Pendidikan Kampus Umar Usman.

Yulius menyebut program pendampingan tersebut telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis para pelaku usaha mikro. Rata-rata, omzet bisnis mereka meningkat sebesar 36 persen dan jumlah tenaga kerja bertambah 23 persen setelah mengikuti program ini.

Salah satu fokus utama dari program ini, kata dia pula, adalah memperluas jaringan bisnis pelaku usaha mikro melalui inisiatif "Bridging Kerja Sama Bisnis", yang bertujuan menghubungkan pelaku usaha mikro dengan berbagai pihak dalam ekosistem bisnis.

Melalui program itu, pelaku usaha mikro diharapkan dapat memperoleh akses ke pasar yang lebih luas, mendapatkan dukungan finansial, dan meningkatkan daya saing bisnis mereka.

Yulius menyebut pada 2023 sebanyak 133 pelaku usaha mikro berhasil terhubung dengan 114 mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk perusahaan besar seperti Krishna, Hamzah Batik, Yomart, Evermos, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dekranasda Bandung, Transmart, Indomaret, dan Alfamart.

Selain itu, sebanyak 37 pelaku usaha mikro juga berhasil mendapatkan pembiayaan dari berbagai lembaga keuangan seperti BRI, Pegadaian, CIMB Niaga, dan DBS.
Baca juga: Kementerian BUMN koordinir BUMN untuk dukung pengembangan UMKM
Baca juga: UGM-Kemenkop UKM berkolaborasi dampingi UMKM naik kelas


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024