Wina (ANTARA News) - Produksi minyak Iran bisa mencapai 4,0 juta barel per hari (bph) dalam "kurang dari tiga bulan" jika sanksi-sanksi Barat atas program energi nuklirnya dicabut, Menteri Perminyakan Bijan Zanganeh mengatakan pada Selasa.

"Setelah pencabutan sanksi, (dalam) kurang dari tiga bulan kami dapat menghasilkan empat juta barel minyak per hari," Zanganeh mengatakan kepada wartawan setibanya di Wina jelang pertemuan tentang produksi OPEC.

Itu dibandingkan dengan produksi Iran saat ini sekitar 2,7 juta bph, menurut data OPEC yang mengutip sumber-sumber sekunder.

Zanganeh menambahkan pada Selasa bahwa ekspor minyak nasional saat ini berdiri di 1,5 juta barel per hari.

Pernyataannya ini muncul setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Selasa pagi bahwa negaranya akan "melakukan yang terbaik" untuk memastikan kesepakatan nuklir dalam pembicaraan ketat antara Teheran dan Washington tentang sengketa nuklir yang telah lama berjalan.

Zanganeh mengingatkan pada Selasa bahwa pihaknya tidak mungkin memberitahukan ketika negosiasi akan berakhir.

"Ini adalah diskusi politik. Tidak ada yang tidak bisa mengatakan kapan, hari ini atau besok, itu akan diselesaikan," katanya kepada wartawan di Wina.

"Ini adalah masalah yang rumit dan diskusi sulit. Jika kita menerima niat baik dari sisi lain dari negosiasi, kita bisa mencapai kesepakatan."

Pembicaraan itu merupakan bagian dari upaya diplomatik baru dalam menghadapi batas waktu menjulang 20 Juli untuk kesepakatan final antara Iran dan kelompok kekuatan dunia P5+1.

Pertemuan AS-Iran dimulai Senin (9/6) dengan sesi lima jam.

Washington dan negara-negara P5+1 lainnya sedang mencari komitmen kuat yang akan memastikan keinginan Iran untuk menyatakan program energi atom damainya bukan upaya rahasia untuk membangun sebuah bom nuklir.

Sejak perjanjian interim dengan kelompok P5+1 mulai berlaku pada Januari, Iran telah diizinkan untuk mempertahankan ekspor minyak sekitar 1,2 juta barel per hari.

Angka tersebut masih di bawah tingkat normal untuk Iran, yang memiliki cadangan gas terbesar kedua dan cadangan minyak terbesar keempat di dunia -- 2,5 juta barel per hari minyak mentah dikirim ke luar negeri pada akhir 2011.

Kelompok P5+1 terdiri dari Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman, demikian AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014