Data ekonomi AS baru-baru ini pada umumnya positif, yang memicu spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan sehingga menguntungkan greenback.
Persediaan grosir AS, komponen penting dari perubahan produk domestik bruto, naik 1,1 persen pada April dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan mengatakan, Selasa, di atas konsensus pasar 0,5 persen.
Kenaikan yang kuat menunjuk sebuah peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua, setelah kontraksi pada kuartal pertama yang sebagian besar diakibatkan cuaca dingin yang abnormal.
Greenback menguat dalam dua sesi sebelumnya setelah Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (6/6) melaporkan jumlah penggajian non pertanian AS bertambah 217.000 pekerjaan pada Mei, dengan tingkat pengangguran tidak berubah pada 6,3 persen.
Laporan lapangan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan memberikan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja AS tetap pada jalurnya pemulihannya.
Sementara itu, euro tetap lemah setelah Bank Sentral Eropa (ECB) pada pekan lalu menurunkan suku bunga operasi "refinancing" utama, fasilitas pinjaman marjinal dan fasilitas simpanan masing-masing menjadi 0,15 persen, 0,4 persen dan minus 0,1 persen.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,3544 dolar dari 1,3588 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6755 dolar dari 1,6794 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9370 dolar dari 0,9350 dolar.
Dolar dibeli 102,36 yen Jepang, lebih rendah dari 102,55 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,8993 franc Swiss dari 0,8974 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,0907 dolar Kanada dari 1,0911 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014