Jakarta (ANTARA) - The Circulate Initiative, organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk mengatasi permasalahan polusi plastik di lautan, telah meluncurkan program lingkungan terbaru untuk para pekerja informal di sektor limbah bernama Inisiatif Pengadaan Bertanggung Jawab atau Responsible Sourcing Initiative (RSI).

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, program tersebut dirancang untuk mengatasi tantangan hak asasi manusia dalam proses daur ulang plastik. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sekitar 50 ribu pekerja informal yang bekerja di sektor limbah pada tahun 2026, salah satunya pemulung.

“Di Indonesia, pemulung memiliki peran penting dalam membantu mengatasi krisis polusi plastik, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk tujuan mengatasi tantangan serta memastikan hak-hak mereka (tetap) dihormati,” kata Program Director The Circulate Initiative Annerieke Douma.

Baca juga: Gagas pengurangan limbah plastik, Mahasiswa UI juara EBEC festival

Nantinya, The Coca-Cola Company dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) akan bermitra dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara untuk mendukung penerapan program tersebut.

Mitra-mitra ini akan ikut bertanggung jawab dan membantu meningkatkan kesejahteraan para pekerja informal di sektor limbah dalam value chain mitra daur ulang.

"Kontribusi sektor pengumpulan limbah informal sangat penting untuk mendorong ekonomi sirkular dan membantu memastikan pasokan plastik daur ulang berkualitas tinggi yang konsisten di Indonesia," kata Senior Vice President, Global Human Rights, Labor, and Employee Relations The Coca-Cola Company Paul Lalli.

Sementara itu, pekerja informal sektor limbah memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah plastik dengan mengumpulkan sekitar satu juta ton limbah per tahun (khusus wilayah Indonesia).

Pada tahun 2025, Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan limbah sebesar 30 persen dan pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen.

Baca juga: DLH Mataram berhasil cetak 1.000 lebih batako dari limbah plastik

Baca juga: BRIN-IAEA kembangkan teknologi daur ulang limbah plastik dengan nuklir

 

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024