Palembang (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menggandeng musisi jazz dunia untuk mengangkat prestise kota tersebut.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ucok Abdulrauf Darmenta di Palembang, Selasa, mengatakan para musisi jazz dunia tersebut bakal meramaikan Kota Palembang pada tanggal 30 November 2024, dalam rangka memperkenalkan kota itu.

Baca juga: Pemkot Palembang bangun tiga wisata heritage di Benteng Kuto Besak
 
Selain itu, juga menjadi upaya Pemkot Palembang dalam mengangkat wisata dan heritage kota tersebut.
 
Untuk menyukseskan acara tersebut, Pj Wali Kota bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya melakukan audiensi dengan PT Bukit Asam dan PT Angkasa Pura.
 
"Mereka mendukung kegiatan kita World Music Jazz Festival di Benteng Kuto Besak (BKB), itu musisi-musisi dunia. Oleh karena itu, kita harus berbenah," katanya.
 
Ia menambahkan adapun musisi jazz tersebut dari Belanda tiga orang, Amerika lima orang, Kuba satu orang, dari Australia, Jepang dan Singapura, serta Indonesia sebagai tuan rumah.
 
Sebelumnya, Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan membangun tiga wisata heritage di kawasan Benteng Kuto Besak.
 
Ucok Abdulrauf Darmenta menerangkan bahwa tiga wisata heritage tersebut, ialah Lawang Borotan, Gedung Kesenian dan Balai Prajurit.
 
Ia menyebutkan dalam membangun wisata heritage tersebut, pihaknya melibatkan para seniman dan sejarawan di Kota Sriwijaya tersebut.

Baca juga: Festival musik Jazz Gunung Burangrang siap digelar 19 Oktober 2024

Baca juga: Gamelan Indonesia menggema di Festival Jazz Ekuador
 
"Yang ingin kita hidupkan, yakni Lawang Borotan, Gedung Kesenian dan Balai Prajurit. Ini akan kita koneksikan," ujar Damenta.
 
Ia menambahkan bahwa pihaknya terinspirasi dengan Yogya Art dalam menghidupkan destinasi wisata itu, dimana pengunjung atau wisatawan bisa menikmati pameran seni, festival maupun pasar seni dan beragam atraksi menarik lainnya.
 
Ia menyebutkan Pemkot Palembang akan menyusun konsep wisata heritage ini, dan akan melibatkan pelaku seni dan budaya, juga sejarah.

Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024