Mosul, Irak (ANTARA News) - Para gerilyawan merebut kota terbesar kedua Irak, Mosul, Selasa, kata para pejabat.
Peristiwa tersebut merupakan pukulan pada pihak berwenang, yang tampaknya tidak mampu menghentikan gerak gerilyawan.
Pada Senin malam, ratusan pria bersenjata melancarkan satu serangan di Mosul, 350km utara Baghdad, terlibat baku tembak dengan tentara dan Polisi, kata mereka.
Sebelum seluruh kota itu dikuasai, mereka menduduki kantor pusat gubernur, penjara-penjara dan stasiun-stasiun televisi, AFP melaporkan.
"Kota Mosul berada di luar kekuasaan negara itu dan berada dalam kekuasaan gerilyawan," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri kepada AFP.
Seorang wartawan AFP, yang lari meninggalkan kota itu, mengatakan toko-toko tutup, pasukan keamanan meninggalkan kendaraan-kendaraan mereka dan satu kantor polisi dibakar.
Mosul adalah ibu kota Provinsi Nineveh.
Dalam hari-hari belakangan ini, kelompok garis keras melancarkan operasi besar di Nineveh dan empat provinsi lainnya, menewaskan sejumlah orang dan menyoroti lemahnya pasukan keamanan Irak.
Mosul adalah kota kedua yang jatuh ke tangan gerilyawan tahun ini, setelah pemerintah kehilangan kekuasaan atas Fallujah, dekat Baghdad awal Januari.
(Uu.H-RN)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014