Hasil pemungutan suara (voting) memutuskan penggabungan jabatan kepresidenan regional tersebut dengan jabatan Wakil Presiden Badan Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pria asal Bahrain itu tahun lalu menang mutlak dalam pemilihan pengganti mantan presiden AFC, Mohamed Bin Hammam, yang dilarang terlibat dalam dunia sepak bola oleh FIFA sejak 2011 akibat tersangkut kasus korupsi, dan akan menjabat selama dua tahun.
Presiden AFC yang baru, yang akan dipilih tahun depan, secara otomatis akan mengisi jabatan Wakil Presiden FIFA, yang saat ini diduduki oleh Pangeran Ali Bin Al Hussein dari Yordania.
"Hari ini, kita telah mencapai keputusan penting yang disemangati tradisi panjang demokrasi di AFC," kata Sheikh Salman dalam sebuah pernyataan resmi sebagaimana dilansir Reuters, Senin.
"Kami bersepakat bahwa kursi Wakil Presiden FIFA akan diberikan kepada Presiden AFC. Anggota asosiasi kami percaya bahwa ini adalah keputusan yang baik untuk organisasi kita bersama ini."
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada komunitas sepak bola Asia pada April lalu, Pangeran Ali mengkritik langkah tersebut sebagai sesuatu yang dimotivasi tendensi politis.
Tahun lalu, Sheikh Salman juga memenangi pemilihan terpisah melawan Hassan Al Thawadi asal Qatar untuk memperebutkan kursi Komite Eksekutif FIFA berdurasi empat tahun.
AFC secara keseluruhan memiliki empat kursi di dalam lembaga pengambil keputusan FIFA, tiga di antaranya akan dipilih kembali pada 2015, dan juga terdapat Moya Dodd dari Australia yang berstatus sebagai anggota yang terkooptasi mewakili sepak bola perempuan.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014