Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Jaya Lestari melakukan penanaman bibit lamun di Kawasan Ekowisata Cuku NyiNyi, Lampung sekaligus edukasi peran penting padang lamun kepada masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Kami menargetkan penanaman sebanyak 10.000 bibit lamun di area seluas 1 hektare di Cuku NyiNyi," kata Hengki Burmana, General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Desa Sidodadi, Lampung pada 23 September 2024 itu, dia menjelaskan bahwa PTBA Unit Pelabuhan Tarahan dan KTH Bina Jaya Lestari juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut, khususnya padang lamun.

Padang lamun sendiri merupakan ekosistem bawah laut yang dibentuk oleh lamun dan memiliki peran penting bagi kehidupan laut dan masyarakat pesisir. Terutama sebagai habitat bagi berbagai biota laut seperti ikan-ikan kecil, kerang, dan sebagainya serta memiliki kemampuan menyerap karbon dan melindungi pantai dari abrasi.

"Selama ini, banyak masyarakat yang belum menyadari betapa pentingnya peran padang lamun. Lamun sering dianggap sebagai tanaman laut yang mengganggu pemandangan dan menghambat aktivitas nelayan. Padahal, padang lamun memiliki sejumlah manfaat," ujar Andi Sofiyan, Ketua KTH Bina Jaya Lestari.

Andi mengatakan restorasi padang lamun dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, sehingga hasil tangkapan nelayan juga meningkat. Tidak hanya melestarikan lingkungan, restorasi padang lamun juga membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

Dia menyampaikan harapan bahwa padang lamun yang telah pulih akan menjadi tempat hidup nyaman bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Diharapkan ekosistem pesisir Desa Sidodadi akan semakin sehat dan produktif.

Baca juga: Peneliti sebut butuh kolaborasi data untuk padang lamun Indonesia
Baca juga: Peneliti soroti tantangan penginderaan jauh estimasi karbon di lamun
Baca juga: Cegah abrasi, PT Bukit Asam tanam mangrove di Pantai Taluak, Sumbar


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024