Penduduk Botabek yang sangat banyak itu mayoritas mencari nafkah di Jakarta. Mereka pergi-pulang Botabek-Jakarta setiap hari. Mobilitas yang masif ini tentunya tidak bisa ditopang oleh rasio infrastruktur jalan di wilayah Jakarta yang hanya 5,42 persen, sehingga kemacetan parah pun menjadi pemandangan sehari-hari mengingat kecepatan rata-rata di Jakarta sekitar 10-20 km per jam pada jam-jam sibuk.

Pertumbuhan penduduk dan mobilitas yang masif itu juga membuat ketersediaan infrastruktur air perpipaan di Jakarta dan sekitarnya tidak memadai sehingga memaksa masyarakat untuk memanfaatkan air tanah. Hal ini tentunya berakibat pada penurunan tanah di Jakarta dan sekitarnya yang rata-rata 7-10 cm per tahun. Akibatnya, banjir di kala musim hujan dan rob kerap terjadi di kawasan Jabotabek.

Kepadatan penduduk di wilayah Jabotabek kemudian juga menimbulkan problema mengenai ketersediaan perumahan. Dari data Kementerian PUPR diketahui bahwa tercatat backlog kepemilikan rumah sebanyak 9 juta unit yang harus dikejar pembangunannya oleh pemerintah.


Pemerataan ekonomi mulai bergerak

Pembangunan IKN tahap pertama yang berfokus pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan sudah dimulai. Pembangunan IKN telah mulai menciptakan pertumbuhan ekonominya sendiri di Kawasan Nusantara dan sekitarnya.

Pertumbuhan ekonomi di Kawasan Nusantara dan sekitarnya yang pada tahun 2023 tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi di Indonesia sebesar 5,05 persen (year-on-year), yakni Balikpapan 6,5 persen, Samarinda 8,6 persen, Kutai Kartanegara 5,1 persen dan Penajam Paser Utara 29,8 persen.

Untuk Balikpapan didominasi oleh sektor industri pengolahan (47,3 persen), Samarinda sektor konstruksi (23,1 persen), Kutai Kartanegara sektor pertambangan dan penggalian (62,5 persen) dan Penajam Paser Utara (40,3 persen).

Roda ekonomi di sektor properti untuk wilayah-wilayah sekitar IKN juga mulai bergerak dengan permintaan tertinggi berdasarkan tipe properti rumah tapak didominasi oleh dua kota yakni Balikpapan (69,1 persen) dan Samarinda (48,1 persen). Sedangkan untuk properti tanah didominasi Kabupaten Kutai Kartanegara (76,5 persen) dan Penajam Paser Utara (86,2 persen).

Data di atas menunjukkan pembangunan IKN tampaknya mulai menarik minat investor yang bergerak dalam penyediaan lahan bagi proyek-proyek pembangunan IKN yang konsentrasi aktivitasnya di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Adapun permintaan properti di area-area sekitar IKN cenderung diminati oleh para pekerja proyek IKN yang mencari rumah tinggal di kota-kota terdekat dari IKN.
 
Pekerja melintasi Menara atau Cable Stayed Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (28/7/2024). Menara jembatan menjadi penyangga jalur penghubung Kota Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). (ANTARA/Andi Firdaus)

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024