Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor menunggu data ekonomi yang akan dirilis pekan ini.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,4 dolar AS, atau 0,11 persen, menjadi menetap di 1.253,9 dolar AS per ounce.
Setelah laporan ketenagakerjaan AS yang positif dirilis pekan lalu, investor mengantisipasi rilis data persediaan grosir untuk April, penjualan ritel AS untuk Mei, indeks harga produsen dan angka sentimen konsumen University of Michigan minggu ini.
Ketua Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan pada Senin bahwa bukti menunjukkan bahwa inflasi bergerak lebih tinggi; sementara Ketua Fed Boston, Eric Rosengren, mengatakan Federal Reserve tidak harus menaikkan suku bunga jangka pendek sampai ekonomi AS dalam satu tahun mencapai angka penciptaan lapangan pekerjaan penuh dan inflasi tahunan dua persen yang diinginkan bank.
Tiongkok, salah satu pembeli emas terbesar di dunia, dipandu yuan yang bergerak ke tingkat terkuat terhadap dolar dalam lebih dari dua bulan terakhir pada Senin, setelah tanda-tanda menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok mulai stabil setelah pelambatan baru-baru.
Harga emas telah membentuk rentang perdagangan baru antara 1.240 dolar AS dan 1.270 dolar AS per ounce, kata para analis pasar. Tetapi mereka juga memperingatkan bahwa Juni telah menjadi bulan yang buruk untuk emas dalam beberapa tahun terakhir, terutama tahun lalu.
Perak untuk pengiriman Juli naik 7,5 sen atau 0,39 persen, menjadi ditutup pada 19,066 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 1,3 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi berakhir pada 1.454,3 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014