Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau biasa dipanggil Mensos Gus Ipul meninjau kelompok masyarakat (pokmas) yang menjadi dapur untuk melayani kebutuhan permakanan bagi lansia dan disabilitas di wilayah Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Pada kegiatan hari itu, Mensos Gus Ipul dan tim meninjau proses pengemasan makanan dan berbincang dengan para petugas dapur guna memastikan seluruh proses memasak hingga pengantaran paket makanan berjalan dengan baik.

“Karena pokmas ini tiap hari masak untuk 300 orang lebih, ya, jadi saya mau tanya ini sama ibu-ibu yang masak semua, apa kira-kira masalah yang dihadapi sehari-hari begitu?” ujar Mensos Gus Ipul di Jakarta Timur pada Senin.

Ia menyebutkan jumlah penerima manfaat permakanan lansia di seluruh Indonesia telah mencapai 100.000 orang.

Guna mendukung distribusi bantuan tersebut, terdapat sebanyak 1.644 kelompok masyarakat (pokmas) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang bertugas guna memastikan bantuan sampai kepada penerima yang membutuhkan sekaligus mengelola operasional pendistribusian bantuan secara efektif di tingkat lokal.

Baca juga: Mensos belanja masalah sosial kunjungi lansia disabilitas di Ciracas

Baca juga: Jalan tengah mengatasi masalah masyarakat adat Suku Anak Dalam


Dalam program permakanan, komponen biaya yang dialokasikan terdiri dari beberapa elemen penting. Pertama, biaya makan untuk setiap penerima manfaat adalah sebesar Rp30.000 per hari, yang mencakup dua kali makan, yaitu pagi dan siang.

Komponen biaya kedua ialah biaya ongkos kirim sebesar Rp2.000 per penerima manfaat untuk memastikan makanan dapat diantarkan tepat waktu ke rumah penerima. Selain itu, setiap pokmas juga mendapatkan alokasi biaya operasional sebesar Rp500.000 per bulan guna mendukung kelancaran kegiatan operasional harian mereka. Komponen biaya tersebut dirancang untuk menjamin program permakanan dapat berjalan secara efisien dan berkelanjutan.

Adapun di wilayah Kecamatan Ciracas, pihaknya memiliki dua pokmas yang melayani kebutuhan permakanan bagi lansia maupun disabilitas di wilayah tersebut, yakni Pokmas Ciracas Barokah 2 melayani permakanan disabilitas dan Pokmas Ciracas Barokah 1 melayani permakanan lansia.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan Pokmas Ciracas Barokah 1 melayani sekitar 100 orang lansia penerima manfaat, dengan total anggaran sebesar Rp1,09 miliar dalam satu tahun.

Guna memenuhi kebutuhan permakanan lansia itu, pokmas tersebut memberdayakan sebanyak 6 orang ibu rumah tangga sebagai petugas masak dengan penghasilan harian Rp60.000 atau setara dengan Rp1.800.000 per bulan.

Selain itu, pihak pokmas juga memberdayakan 3 orang petugas pengiriman yang menerima penghasilan antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per hari, atau sekitar Rp3.600.000 per bulan.

Sementara itu, Pokmas Ciracas Barokah 2 melayani 230 penyandang disabilitas, dengan total anggaran sebesar Rp621 juta.

Untuk memenuhi kebutuhan permakanan ratusan disabilitas tersebut, pihak pokmas memberdayakan sebanyak 6 petugas masak dengan penghasilan harian Rp60.000 atau setara dengan Rp1.800.000 per bulan.

Jumlah yang sama juga berlaku untuk 6 orang petugas pengiriman yang mendapatkan penghasilan antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per hari, atau sekitar Rp3.600.000 per bulan.*

Baca juga: Kemensos siap bantu kelompok menengah rentan imbas PHK

Baca juga: Mensos serahkan bantuan senilai Rp29 miliar untuk masyarakat Maluku


Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024