Jakarta (ANTARA News) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menjanjikan untuk terus menjaga keragaman dan kebhinekaan yang selama ini menjadi salah satu kekuatan bangsa Indonesia.

"Dalam kegiatan sehari-hari, kami akan terus memelihara suasana bhineka tunggal ika, dalam proses rekrutmen dan kesempatan politik," kata Prabowo Subianto pada debat capres yang diselenggarakan KPU di Balai Sarbini Jakarta, Senin malam.

Prabowo mengatakan selama ini keragaman di Indonesia sudah terjalin dengan baik dan kerangka hukum yang ada telah memberikan perlindungan kepada kaum minoritas, namun dibutuhkan keteladanan dari pemimpin untuk mempertahankan suasana kebhinekaan tersebut.

"Komitmen kita terus untuk menjaga itu, intinya adalah memberikan pendidikan (politik) yang baik bukan kerangka hukum yang sudah ada, selain itu yang penting adanya keteladanan dari unsur pimpinan," katanya.

Prabowo mengaku telah memberikan keteladanan dan sikap yang baik terhadap kaum minoritas ketika mendukung Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

"Kami yang mencalonkan kaum minoritas, saudara Ahok sebagai wakil pak Joko Widodo, yang waktu itu cukup kontroversial. Tapi saya sebagai ketua umum Gerindra, sayalah yang keras mempertahankan beliau sewaktu ada serangan," katanya.

Sementara, Hatta Rajasa menambahkan keberagaman dan kebhinekaan adalah rahmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada Indonesia, yang harus dijaga dengan baik.

"Negeri ini dibangun atas kesepakatan untuk hidup bersama di wilayah Republik Indonesia, yang diaduk sentimen kesejahteraan, rasa nasional dan multikultur, ini menjadi kekuatan kita," ujarnya.

Dengan demikian, Hatta melanjutkan, sangat penting bagi kaum mayoritas maupun minoritas untuk saling melindungi dan menjaga keberagaman, karena di masa mendatang kebhinekaan itu dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

"Ini menjadi kekuatan kita untuk menjaga dan saling melindungi. Bangsa ini dapat menjadi besar kalau kita merawat dan menjaga itu semua, agar kita menjadi bangsa unggul di abad ini dan abad mendatang," katanya.


Pewarta: Satyagraha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014