Lahir kembali

Ibarat sebuah manusia, anggar kursi roda merupakan cabang yang terlahir ketika perhelatan Asian Para Games 2018. Kontingen Merah Putih untuk pertama kalinya sepanjang sejarah tampil di cabang anggar kursi roda dan memulai debutnya pada ajang multi event setingkat Asia.

Kontingen Merah Putih bahkan menorehkan prestasi dengan mempersembahkan medali perunggu melalui kategori beregu putri nomor sabre.

Usai prestasi yang luar biasa tersebut sayangnya tak berlanjut menjadi langkah estafet setelah pada gelaran Asian Para Games 2022 Hangzhou tak dapat mengirimkan satu pun kontingen di cabang anggar kursi roda.

Tak di pertandingkannya anggar kursi roda di Peparnas 2020 seperti memberi efek domino terhadap regenerasi dan membuat seolah dalam posisi mati suri.

"Ya, senang banget (dipertandingkan di Peparnas) soalnya penantian selama 6 tahun. Dulu kan saya ikut yang (Asian Para Games) 2018, habis itu kan ada pertandingan terus alhamdulillah tahun ini ada ya, senang banget penantiannya nggak sia-sia," kata Akhmad Saidah, yang juga merupakan kontingen Indonesia di Asian Para Games 2018.
Atlet anggar kursi roda Indonesia Saidah Akhmad (kanan) berjabat tangan dengan atlet Iraq Al-Ogaili Hayder (kiri) usai bertanding dalam babak kualifikasi Foil Kategori A Individual Putra di GOR POPKI Cibubur, Jakarta ,Minggu (7/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Baca juga: Akhmad Saidah harap pembibitan anggar kursi roda terus berlangsung

Akhmad Saidah sedikit berbagi pengalamannya yang merasakan atmosfer persaingan di panggung level Asia. Akhmad mengatakan bahwa dari pemusatan latihan yang berlangsung di Malaysia dan kualifikasi di Polandia secara tidak langsung membentuk mental dan memberi jam terbangnya ketika tampil di Asian Para Games 2018.

Ke depan Akhmad Saidah berharap dengan masuknya anggar kursi roda ke Peparnas mampu menjadi solusi agar pembibitan atlet terus berlanjut.

"Harapannya pembinaan terus berlangsung ya. Enggak kayak tahun 2018 mati lagi. Harapannya tetap lanjut pembinaan," ujar Akhmad yang kini membela Jawa Tengah.

Hal senada juga diungkapkan oleh kontingen DKI Jakarta, Raihanah Siti Zahrah yang berharap agar anggar kursi roda ke depannya dapat terus masuk dalam cabang Peparnas.

"Untuk harapan saya ke depan, semoga anggar bakal terus ada di Peparnas. Terus habis itu juga masuk ke dalam kejuaraan-kejuaraan lainnya," kata Raihanah Siti Zahrah.

Pada gelaran Peparnas 2024 cabang anggar kursi roda total mempertandingkan 18 nomor. Jumlah tersebut melampaui nomor pertandingan yang dilangsungkan pada gelaran Paralimpiade Paris 2024 yang total hanya mempertandingkan 16 nomor.

Tentu dengan hadirnya anggar kursi roda pada Peparnas 2024 menjadi angin segar. Pasalnya cabang olahraga yang ditemukan oleh Sir Ludwig Guttman seusai masa perang dunia kedua tersebut, masih sangat berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi salah satu cabang yang menjadi lumbung medali tim Merah Putih pada ajang multi event internasional ke depannya.

Baca juga: Asa olahraga anggar kursi-roda pada Pemerintahan Jokowi

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024