Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024.

"Ada penurunan prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak dibandingkan dari hasil survei sebelumnya pada 2016 dan 2018. Prevalensi kekerasan terhadap perempuan usia 15-64 tahun turun dari 9,4 persen pada tahun 2016 menjadi 6,6 persen pada tahun 2024," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga yang hadir daring pada acara peluncuran hasil SNPHAR dan SPHPN di Jakarta, Senin.

Menurut dia, hasil SPHPN menurun dalam delapan tahun terakhir.

Bintang Puspayoga mengatakan angka prevalensi kekerasan pada perempuan turun sebesar 2,8 persen.

Sementara hasil survei prevalensi kekerasan pada anak laki-laki turun dari 61,7 persen pada tahun 2018 menjadi 49,83 persen pada 2024.

Sedangkan prevalensi kekerasan anak perempuan turun dari 62 persen pada 2018 menjadi 51,78 persen pada 2024.

"Ini bukti bahwa berbagai intervensi yang dilakukan oleh pemerintah bersama para pemangku kepentingan telah memberikan dampak yang nyata dan positif," kata Bintang Puspayoga.

Pelaksanaan survei SPHPN 2024 dilakukan di 178 kabupaten/kota di 38 provinsi dengan jumlah sampel 14.240 rumah tangga, dengan target responden perempuan usia 15 - 64 tahun.

Sementara survei SNPHAR 2024 dilakukan di lima wilayah yakni Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Bali, dengan responden anak laki-laki dan anak perempuan usia 13 - 17 tahun, serta laki-laki dan perempuan usia 18 - 24 tahun.

Baca juga: KemenPPPA: Kekerasan terhadap perempuan menurun tiga tahun terakhir
Baca juga: KemenPPPA dan Kompolnas kawal kasus kekerasan seksual di Singkawang


Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024