Sengaja saya kumpulkan semua pejabat-pejabat mulai dari eselon IV, III dan II di ruang pola untuk membahas Gemar MTR (Gerakan Makassarta Tidak Rantasa/jorok) sekalian memeriksa urine mereka."
Makassar (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan memeriksa urine Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama Wakilnya Syamsu Rizal serta 800 pegawai lainnya untuk memastikan pejabatnya bebas dari narkoba.
"Sengaja saya kumpulkan semua pejabat-pejabat mulai dari eselon IV, III dan II di ruang pola untuk membahas Gemar MTR (Gerakan Makassarta Tidak Rantasa/jorok) sekalian memeriksa urine mereka," ujarnya di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, pemeriksaan terhadap pejabat-pejabatnya itu dilakukannya setelah adanya beberapa oknum pegawai diantaranya Lurah Tamangapa, inisial Sy (35) yang tertangkap karena memakai narkoba jenis sabu-sabu dan diamankan polisi.
Sebelum pemeriksaan itu, wali kota sudah menghubungi pihak BNNP Sulawesi Selatan untuk datang ke ruang pola setelah para pegawai yang diundang menghadiri pemaparan program Gemar MTR.
"Jadi karena semua sudah berkumpul disini, selanjutnya kita tes urine dulu supaya bisa kita pertanggungjawabkan kepada masyarakat kalau para abdi negara itu bebas dari narkoba dan lainnya," katanya.
Bahkan sebelum urine itu diambil, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal langsung mengambil tempat dan memerintahkan kepada semua camat untuk memastikan semua lurahnya hadir.
"Tolong seluruh camat mengecek seluruh lurahnya, yang belum hadir segera dihubungi agar segera hadir di ruangan ini karena pemaparan program akan kita laksanakan," jelasnya dengan pengeras suara.
Selama proses pemeriksaan urine berlangsung, sejumlah satuan polisi pamong praja (Satpol PP) terlihat berjaga-jaga disemua pintu keluar yang ada di gedung balaikota.
"Kami diperintahkan untuk melarang dulu semua pejabat untuk keluar dari area gedung balaikota selama proses pemeriksaan urine berlangsung. Itu juga dilakukan untuk kebaikan bersama," ujar salah satu personil Satpol PP yang berjaga.
Proses pemeriksaan urine ini berlangsung dari jam 9.00 hingga jam 11.00 Wita. Satu persatu pejabat mengisi formulir kemudian secara bergiliran memasuki kamar kecil untuk mengisi botol urine yang sudah disiapkan petugas BNN.
Selain itu, Danny, sapaan akrab wali kota yang baru sebulan menjabat itu langsung dikagetkan dengan berita penangkapan oleh salah satu aparatnya di keluarahan yang menggunakan narkoba.
Dihadapan penyidik Narkoba Polrestabes Makassar, Sy membeberkan adanya sindikat peredaran narkoba dikalangan pegawai Pemkot Makassar dan ada salah seorang pejabat eselon II juga ikut menggunakan barang haram itu.
Mengetahui adanya pemberitaan itu, Danny langsung mengagendakan pertemuan dengan BNNP Sulsel dan mengajak kerjasama dalam hal pemeriksaan urine. (MH/F003)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014