Jangan sampai ambruk

Beban utang yang cukup besar, yang menurut INDEF pada tahun depan harus dibayar sebesar Rp800,33 triliun, terdiri atas Rp705,5 triliun untuk membayar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp94,83 triliun berupa pinjaman lainnya, dapat menggerus APBN.

Hal itulah yang mendorong pemerintah berupaya untuk keluar dari middle-income trap seraya meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional serta penerimaan pajak.

Untuk mempercepat upaya tersebut, Rektor Universitas Paramadina Didik Junaidi Rachbini mengatakan bahwa diperlukan diversifikasi ekonomi dengan dipimpin oleh sektor industri, teknologi, dan ekonomi digital untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah.

Agar semakin banyak teknologi yang masuk, maka berbagai regulasi dan infrastruktur perlu diperbaiki untuk meningkatkan kemudahan berinvestasi sehingga menarik investor global.

Tidak hanya penyediaan teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan faktor penting untuk memajukan perekonomian nasional karena berkaitan dengan tersedianya tenaga kerja yang berkualitas.

Belanja dari alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen pun harus dilakukan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan untuk menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif dan inovatif.

Selain itu, diperlukan pula stabilitas makroekonomi dengan memastikan inflasi, nilai tukar, dan defisit transaksi berjalan tetap stabil agar iklim usaha kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Tidak hanya faktor-faktor ekonomi, pertumbuhan ekonomi nasional juga membutuhkan dukungan sektor hukum agar regulasi yang diciptakan dapat berjalan dengan optimal, sehingga dibutuhkan perbaikan kualitas institusi dan penegakan hukum.

Semoga dengan berbagai upaya tersebut, beserta inovasi kebijakan positif lainnya, pemerintah dapat menjaga perekonomian nasional untuk tetap tumbuh dengan kuat. Pemerintahan mendatang dapat menjaga kepercayaan agar Indonesia tidak akan pernah ambruk.

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (23/8/2024). . ANTARA FOTO/Fauzan/tom., (ANTARA FOTO/FAUZAN)


Artikel ini merupakan bagian dari Antara Interaktif Vol. 85 Jokowinomics. Selengkapnya bisa dibaca di sini

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024