PSN tersebut terdiri dari 48 proyek jalan, 56 proyek bendungan dan irigasi, 27 proyek kawasan, 13 proyek kereta, 17 proyek energi, 15 proyek pelabuhan, 9 proyek air bersih dan sanitasi, 7 proyek bandara, 6 proyek teknologi, dan proyek lainnya seperti perkebunan, pendidikan, tanggul dan perumahan.

Di samping proyek konektivitas, Jokowi juga mengakselerasi pembangunan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan produksi pangan dan listrik. Hal itu ditunjukkan dengan masifnya pembangunan bendungan dan saluran irigasi.

Selama 10 tahun terakhir, pemerintah membangun 53 bendungan dari target yang telah ditetapkan 61 bendungan. Artinya, rata-rata sebanyak 6 bendungan dibangun setiap tahunnya.

Di Aceh, telah dibangun bendungan sebanyak empat unit, di Sumatera Utara satu unit, Lampung dua unit, Kepulauan Riau satu unit, Kalimantan Timur dua unit, Kalimantan Selatan satu unit, Banten dua unit, Jawa Barat tujuh unit, Jawa tengah lima unit, Jawa Timur enam unit, Bali tiga unit, NTB sebanyak enam unit, NTT empat unit, Sulawesi Tenggara dua unit, Sulawesi Selatan sebanyak tiga unit, Gorontalo satu unit, Sulawesi Utara dua unit.

Pembangunan bendungan ini secara akumulasi memiliki volume air sebesar 3,89 miliar meter kubik, sehingga mampu mengairi lahan seluas 395.669 hektare serta menampung banjir 13.596 meter kubik per detik juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik sebesar 225,15 megawatt.

Sementara pembangunan jaringan irigasi untuk meningkatkan produksi pangan sebanyak 1.228.440 hektare, serta rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah ada seluas 4.647.547 hektare.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024