Konektivitas transportasi juga akan memungkinkan wilayah-wilayah di seluruh penjuru Indonesia dapat dijangkau, mudah didatangi, mudah dikunjungi, sehingga membuka potensi pariwisata yang bisa menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi di masing-masing daerah.

Selama dua periode masa pemerintahan Jokowi, tercatat pembangunan jalan nasional mencapai 5.999 km untuk meningkatkan konektivitas nasional, membuka keterisolasian kawasan, mengurangi kesenjangan antarwilayah dan mendukung sistem logistik nasional.

Pembangunan jalan tol pada 2015-2024 mencapai 2.432 kilometer, yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Dengan demikian, total ruas tol yang telah beroperasi pada 2024 mencapai 3.212 km.

Jalan layang/jalan terowongan (flyover/underpass) yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan mengurangi kemacetan juga telah dibangun dengan total mencapai 27.673 meter.

Selain infrastruktur konektivitas, Jokowi juga memenuhi tanggung jawab untuk menjamin pemenuhan hak rakyat atas air minum, dan akses terhadap air minum bersih melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Pada periode 2015-2024, pembangunan SPAM di Indonesia secara akumulasi telah menambah suplai air sebanyak 36.380 liter/detik, dan meningkatkan capaian akses air minum layak hingga tahun 2024 mencapai 93 persen.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024