Sorong (ANTARA) - Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. R. Oetojo menghadirkan fasilitas kesehatan berupa terapi oksigen hiperbarik untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
 
Kepala Rumital dr. R. Oetojo, Letkol Laut (K) dr. Adventy Nahan, di Sorong, Senin, menjelaskan terapi oksigen hiperbarik adalah metode pengobatan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan bertekanan tinggi.
 
"Peningkatan tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik ini membuat paru-paru pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya sehingga dapat membantu penyembuhan penyakit," jelas dia.
 
Terapi oksigen hiperbarik dilakukan di dalam tabung atau ruangan khusus yang dapat meningkatkan tekanan udara dua sampai tiga kali daripada tekanan udara normal. Pada kondisi ini, pasien dapat menghirup lebih banyak oksigen murni daripada ketika berada di ruangan bertekanan normal.
 
"Terapi oksigen hiperbarik bertujuan untuk membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak akibat penyakit tertentu. Pasien dapat direkomendasikan oleh dokter untuk menjalani terapi oksigen hiperbarik selama beberapa kali, tergantung pada penyakit yang diderita," ujar dia.
 
Manfaat dari fasilitas oksigen hiperbarik adalah untuk penyakit diabetes, strok, jantung, dan hipertensi, serta meregenerasi sel tubuh.
 
"Rata-rata untuk penyembuhan penyakit biasanya tiga sampai lima sesi perawatan itu akan kelihatan hasilnya," kata dia.
 
Tabung terapi oksigen hiperbarik di Rumital dr. R. Oetojo Sorong. ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
 
Daya tampung tabung terapi oksigen hiperbarik terdapat 18 tempat duduk yakni dua tempat duduk untuk emergensi dan ruang utamanya ada 16 tempat duduk.
 
Penjabat Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu memberikan apresiasi kepada Rumkital yang telah menghadirkan fasilitas kesehatan yang sangat mumpuni untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat.
 
"Saya baru pertama kali masuk ke tabung terapi oksigen hiperbarik dan sudah merasakan sensasinya, ternyata terasa sekali," ucap dia.
 
Dia mengatakan, tanggung jawab terhadap bidang kesehatan bukan merupakan tugas satu pihak, tetapi seluruh elemen termasuk pemerintah.
 
"Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi demi pelayanan kesehatan di Kota Sorong," ujar dia.
 
Dia mengakui bahwa jumlah pendudukan Kota Sorong sudah hampir 3.000 jiwa, sehingga kualitas pelayanan kesehatan pun harus menjadi prioritas untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat.
 
Rumkital dr. R. Oetojo pun memberikan penganugerahan brevet kehormatan kesehatan penyelaman dan hiperbarik kepada Komandan Lantamal XIV Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo, Pj Wali Kota Sorong Bernhard Rondonuwu, dan Direktur RSUD JP Wanane Kabupaten Sorong Henrik Mansa.
 
Penganugerahan brevet kehormatan merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada pihak terkait yang telah membantu perkembangan ilmu kesehatan hiperbarik di Rumkital.

Baca juga: Prof Guritno: Terapi Oksigen Hiperbarik bisa sembuhkan 35 penyakit
Baca juga: Terapi oksigen dapat diterapkan pada anak menurut ahli

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024