Jakarta (ANTARA) - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 resmi dibuka. Pesta olahraga nasional bagi para atlet disabilitas tahun ini terasa spesial dari berbagai hal.

Nyala api di kuali besar Peparnas di Stadion Manahan Solo itu masih terasa hangatnya api Paralimpiade Paris yang penuh dengan rekor dan sejarah baru bagi Indonesia.

Semangat dari para atlet Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Paris, terbawa bersama dengan paralimpian tersebut yang turut berpartisipasi dalam Peparnas kali ini. Sebanyak 35 atlet Paralimipade dari 10 cabang olahraga meramaikan Peparnas 2024 dalam kontestasi pada level yang berbeda.

Kategori atlet elite disematkan pada mereka yang pernah berlaga di ajang ASEAN Para Games, Asian Para Games, Paralimpiade, dan juga peraih medali emas perorangan Peparnas sebelumnya.

Atlet elite tidak boleh bertanding di kategori atlet nasional, yang notabene para atlet baru yang diharapkan bisa menembus level Paralimpiade.

Sementara atlet nasional, diperbolehkan menjajal kemampuan dengan bertanding melawan atlet elite, untuk mengukur seberapa keras latihan mereka dan seperti apa rasanya bertanding melawan paralimpian.

Kehadiran para atlet elite yang merupakan peraih medali di Paralimpiade Paris seperti Leani Ratri Oktila dari para bulu tangkis, Karisma Evi Tiarani dari para atletik, dan banyak lagi, adalah inspirasi dan pemantik api semangat bagi para atlet nasional.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dalam sambutannya di upacara pembukaan Peparnas Solo 2024 menekankan bahwa ajang pesta olahraga disabilitas tingkat nasional ini adalah pijakan pertama bagi para atlet untuk menuju Paralimpiade Los Angeles (LA) 2028.

"Peparnas bukan hanya soal meraih medali prestasi tetapi juga lebih dari itu, melahirkan bibit unggul yang siap mengharumkan Indonesia di kancah ASEAN, Asia bahkan Paralimpiade," kata Menpora.

Tidak ada yang tidak mungkin di olahraga. Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Paris 2024 sudah lebih dari contoh dengan pembuktian rekor-rekor dan sejarah baru yang mereka ciptakan.

Indonesia mempunyai cita-cita besar pada pembangunan olahraga internasional, salah satunya membawa Indonesia masuk pada lima besar dunia pada Paralimpiade tahun 2044.

Namun, adanya kompetisi olarhaga untuk para penyandang disabilitas tidak hanya dilahirkan untuk menciptakan rekor. Tapi satu hal yang lebih manusiawi dari pencapaian, yaitu kesetaraan.

"Pekan Paralimpiade Nasional kali ini tidak hanya sebagai ajang melahirkan atlet-atlet potensial dan pencetak rekor-rekor baru, tapi juga sebagai panggung kesetaraan bagi atlet penyandang disabilitas untuk menampilkan kemampuan terbaiknya. Mari bertanding dalam suasana persaudaraan dan semangat sportivitas," kata Presiden Joko Widodo yang terbang langsung dari Ibu Kota Nusantara menuju Stadion Manahan Solo untuk membuka Peparnas XVII.

Presiden Joko Widodo, yang merupakan mantan Wali Kota Solo, mengapresiasi kampung halamannya itu yang sudah menggelar Peparnas sebanyak enam kali.

Selama dua periode masa kepemimpinan Joko Widodo, sejumlah perhelatan multi event internasional khusus penyandang disabilitas juga digelar di Indonesia.

Indonesia menjadi tuan rumah pada pesta olahraga difabel Asia atau Asian Paragames 2018 yang berlangsung di Jakarta. Selain itu, Indonesia juga jadi tuan rumah pada gelaran ASEAN Para Games ke-11 2022 yang berlangsung di Surakarta.

Jokowi berpesan agar Peparnas yang telah dilangsungkan di kota Solo sebanyak enam kali ini menjadi panggung kesetaraan bagi atlet penyandang disabilitas untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka.

 

Kesetaraan terbaik

Panitia Besar (PB) Peparnas XVII Solo 2024 berkomitmen untuk memberikan kesetaraan yang terbaik bagi para atlet disabilitas yang berlaga di pesta olahraga ini.

"Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan para atlet penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama dalam olahraga dan kehidupan," kata Ketua PB Peparnas 2024 DB Susanto.

Poin-poin penting penyelenggaraan pesta olahraga menjadi evaluasi utama bagi PB Peparnas 2024, agar tidak mengulang keluh kesah para atlet di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Mulai dari penyediaan konsumsi, arena olahraga, dan juga penyediaan fasilitas khusus sebagai wujud akomodasi ramah disabilitas.

Terlebih lagi, kesetaraan tidak hanya ditujukan pada para atlet disabiltas yang berkompetisi di Peparnas, namun juga pada seluruh aspek penyelenggaraan pesta olahraga ini.

Upacara pembukaan Peparnas XVII turut memberikan panggung seluas-luasanya bagi para seniman disabilitas.

Sebagai pembuka, ada penampilan dari Prihantoro Anton yang menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, ada penampilan drummer asal Manado Rionaldo Halir. Rionaldo yang merupakan penyandang disabilitas fisik bermain apik dengan gitaris tuna netra Agung GTR.

Keduanya berkolaborasi mengiringi tiga penyanyi Trias Ferbiana, Janet Huawe, dan Eta Novita yang menyanyikan lagu berjudul Kutidhieng, Lagu Aku Papua, Solo di Waktu Malam, dan Indonesia Pusaka, dalam tema besar Nusantara Menembus Batas.

Tak hanya seniman disabilitas, Peparnas 2024 juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para disabilitas untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga ini, salah satunya dengan menjadi sukarelawan penyelenggara.

Para penyandang disabilitas dengan berbagai keterbatasan diperbolehkan untuk mendaftar menjadi sukarelawan dan mendapatkan honor.

Peparnas 2024 akan menjadi panggung unjuk hasil pembinaan setiap daerah yang berlangsung mulai 6 hingga 13 Oktober.

Lebih dari 4.600 atlet dari 35 provinsi akan bersaing memperebutkan medali pada 18 cabang olahraga yang dipertandingkan, serta mempertandingkan dua cabang olahraga eksibisi yakni para e-sport dan bola basket kursi roda.

Pada Peparnas yang digelar untuk keenam kalinya di kota Solo ini menjadi ajang dengan jumlah keikutsertaan provinsi terbanyak sepanjang sejarah melampaui catatan terbanyak yang sebelumnya dilangsungkan di Peparnas 2016 Jawa Barat yang diikuti oleh 34 provinsi.

Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kontingen terbanyak dengan mengirimkan total 376 atlet. Sementara provinsi Sulawesi Barat menjadi provinsi dengan kontingen paling sedikit dengan mengirimkan satu atlet.

Baca juga: Menpora tegaskan venue Peparnas 2024 tidak bermasalah

Baca juga: Presiden Jokowi sebut Peparnas 2024 kali ini begitu spesial

Baca juga: Presiden berpesan agar para atlet bersaing dalam suasana persaudaraan


Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024