Karachi (ANTARA News) - Juru bicara militer Pakistan menyatakan telah mengakhiri operasi militer setelah pengepungan enam jam bandara Pakistan tersibuk di kota selatan Karachi Senin.

"Update: Lokasi telah dibersihkan. Tidak ada kerusakan pada pesawat, kebakaran yang terlihat dalam foto bukan pada pesawat tetapi satu bangunan, sekarang padam. Semua aset penting utuh," kata Mayor General Asim Bajwa dalam twitter pada pukul 04.35 Senin (11.35 GMT Minggu) sebagaimana disiarkan AFP.

Bajwa menambahkan bahwa total 10 gerilyawan tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan, dan bahwa amunisi, roket dan RPG telah ditemukan dari para penyerang, yang mengenakan "paket besar".

"Tindakan pencegahan untuk menyapu bersih setelah hari benderang. Bandara akan dibersihkan sampai pertengahan hari untuk operasi-operasi, yang akan diserahkan kembali kepada Otoritas Penerbangan Sipil (CAA)/ Pasukan Keamanan Bandara (ASF). Pakistan Zindabad (panjang umur Pakistan)!" katanya kemudian dalam twitternya.

Tentara Pakistan telah berada di garis depan operasi bersama dengan pasukan paramiliter, polisi dan pasukan keamanan bandara.

Pernyataan memendam kekhawatiran tentang serangan berkepanjangan yang terlihat pada instalasi penting, termasuk satu pangkalan angkatan laut di Karachi dan markas tentara di Rawalpindi, dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, para gerilyawan bersenjata berat menyerang bandara tersibuk Pakistan itu, Minggu malam, menewaskan sedikitnya enam orang saat penerbangan dihentikan dan tentara dipanggil, kata para pejabat.

Sekitar enam gerilyawan juga tewas dalam serangan ketika tembakan-tembakan berlanjut dan dua ledakan besar mengguncang Bandara Jinnah International, di tengah kekhawatiran pengepungan berkepanjangan mirip dengan serangan kurang ajar lain pada instalasi-instalasi penting dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Angkatan Darat, Asim Saleem Bajwa, mengatakan dalam satu pernyataan: "Semua penumpang di pesawat telah dievakuasi dan tiga teroris tewas."

Seorang pejabat senior intelijen di tempat kejadian, yang meminta namanya tak disebutkan, mengatakan jumlah gerilyawan yang tewas adalah enam dan beberapa ditemukan mengenakan berseragam biru muda.

"Salah satu dari mereka meledakkan dirinya ketika ia ditembak," menunjukkan ia mengenakan rompi bunuh diri.

Para penyerang tampaknya telah masuk dari setidaknya dua sisi Bandara, termasuk terminal haji dan bagian permesinan dekat dengan terminal lama yang tidak lagi digunakan untuk penumpang.

Jumlah penyerang tews tidak jelas, tetapi beberapa pejabat sebelumnya telah memperkirakan angka sekitar enam orang, meskipun sekarang diyakini lebih besar dari itu.

Para penyerang bersenjatakan senapan mesin dan granat.

Tentara, pasukan keamanan bandara, polisi dan pasukan paramiliter semua telah dikerahkan di tempat kejadian, di mana tembakan-tembakan masih berselang.

(H-AK)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014