Pentingnya teknologi dalam pengembangan pertanian sejak awal pembangunan, mendorong IPB untuk menjawab kebutuhan bangsa dan masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB University), yang kini memasuki usia 60 tahun, menyatakan siap berkembang menuju pusat inovasi pertanian modern dan menjawab kebutuhan pangan di Indonesia.
Dekan Fateta IPB Slamet Budijanto menyatakan perjalanan Fateta sejak 1965 merupakan wujud komitmen para perintis saat itu hingga sejumlah inovasi yang sudah berkontribusi di Indonesia.
"Pentingnya teknologi dalam pengembangan pertanian sejak awal pembangunan, mendorong IPB untuk menjawab kebutuhan bangsa dan masyarakat," ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurut dia, banyak hasil inovasi Fateta IPB, yang sudah diterapkan dalam berbagai bidang teknologi pertanian, seperti pertanian modern dalam ruangan (indoor farming) berbasis internet of thing (IoT), efisiensi alat angkut komoditas pertanian, precision agriculture platform for palm oil (preci palm).
Kemudian, inovasi industri pangan (seperti permen dan berbagai makanan sehat), serta teknologi mengurangi residu pestisida, hingga pengembangan beras analog berbasis umbi-umbian lokal.
Selain itu, pihaknya terus menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan pertanian modern serta memenuhi kebutuhan pangan Indonesia secara umum.
Menurut dia, Fateta merupakan salah satu fakultas di IPB yang awalnya dikenal dengan Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian (Fatemeta).
Saat ini, Fateta memiliki program studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Teknologi Pangan, Teknik Industri Pertanian, Teknik Sipil dan Lingkungan dengan ribuan alumni yang sudah berkarir dalam ragam profesi.
"Kami juga sedang mengembangkan smart green house and plant factory bekerja sama dengan Korea Selatan yang akan diresmikan dalam waktu dekat. Ini fasilitas yang luar biasa dengan investasi yang cukup mahal dan sangat diperlukan dalam pengembangan inovasi teknologi," ujar Slamet pada peringatan Dies Natalis ke-60 Fateta IPB pada 5 Oktober 2024.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Alumni Fateta (HAF) IPB Luhur Budijarso mengatakan perayaan dies natalis ke-60 mencerminkan komitmen Fateta IPB untuk terus mendorong inovasi dan keberlanjutan, serta mencetak alumni yang siap menghadapi tantangan.
"Selama 60 tahun Fateta IPB berdiri telah mengalami perkembangan signifikan dan memberikan kontribusi besar dalam teknologi pertanian," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, peringatan dies natalis tersebut untuk memberikan apresiasi kepada seluruh alumni dan jajaran kampus Fateta IPB yang telah berkontribusi kepada negara dan masyarakat melalui Fateta Award 2024.
Sejumlah tokoh yang memperoleh Fateta Award 2024 di antaranya dalam kategori Outstanding Alumni in Government diberikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Dalam kategori yang sama juga diberikan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono.
Untuk kategori Professional Excellence, Fateta Award diberikan kepada Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman dan Direktur Utama PT Astra International Tbk Suparno Djasmin.
Keduanya dinilai berkontribusi signifikan dalam industri dengan inovasi dan keunggulan profesional yang telah diakui secara luas.
Baca juga: Dosen IPB sebut pentingnya produksi dan konsumsi pangan berkelanjutan
Baca juga: Pakar: Indonesia perlu maksimalkan produksi pangan yang sesuai
Baca juga: Kementan dan alumni IPB perkuat ketahanan pangan melalui benih unggul
Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024