"Dua kru kapal tersebut berhasil kami temukan di atas kapal yang dalam kondisi terbalik. Saat ditemukan kondisi mereka lemah dan mengalami dehidrasi karena lebih dari satu hari keduanya terombang-ambing gelombang laut tanpa makan dan minum," kata Kasatpol Airud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar di Sukabumi, Minggu.
Menurut Tenda, kedua kapal tersebut diketahui bernama Iwan (45) warga Pasirpogor Desa Loji, Kecamatan Simpenan dan Ekih (45) warga Palabuhanratu. Saat ini kedua korban tengah menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu untuk memulihkan kesehatannya.
Saat ditemukan, kondisi kedua kru KM Setia Jaya 17 dalam kondisi memprihatinkan. Mereka tetap bertahan di atas kapal yang dalam kondisi terbalik tersebut dengan memegang bagian kapal yang bisa dipeluk mereka dan terombang-ambing oleh gelombang.
Bahkan, kapal yang mereka tumpangi pun bisa saja tenggelam jika tidak cepat dievakuasi. Bahkan mereka mengaku tidak makan dan minum selama lebih dari 24 jam karena logistik yang dibawa tercebur ke laut saat mengalami kecelakaan.
Kecelakaan itu terjadi karena mesin genset meledak, sehingga mesin dan alat komunikasi kapal ikut rusak ditambah diterjang gelombang yang menyebabkan kapal yang mereka gunakan untuk memancing ikan layur terbalik.
Seperti diketahui kedua kru KM Setia Jaya 17 ini berangkat dari Dermaga Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap untuk memancing layur pada Jumat (4/10) sekitar pukul 16.00 WIB. Beberapa jam setelah mereka melaut tidak kontak dengan Rukun Nelayan Ujunggenteng dan dinyatakan hilang kontak dari Jumat malam.
Mendapatkan laporan adanya kapal yang hilang kontak Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep JK langsung menghubungi Satpol Airud Polres Sukabumi dan pada Minggu siang, baik KM Setia Jaya 17 maupun kru kapal berhasil ditemukan setelah adanya informasi dari kru KM Bintang Bahari 88 yang melihat perahu tersebut dalam kondisi terbalik.
Baca juga: Petugas temukan kapal nelayan hilang kontak dan nyaris tenggelam
Baca juga: Tim SAR evakuasi nelayan yang hilang selama lima hari di laut Garut
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
