Kairo (ANTARA News) - Jalan-jalan di ibu kota Mesir pada Minggu tampak lengang saat pelantikan Presiden Abdel Fatah Al Sisi di Gedung Mahkamah Konstitusi.
Fatah Al Sisi menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang digulingkan tahun lalu.
"Rakyat umumnya istirahat di rumah untuk menonton pelantikan Presiden Al Sisi lewat televisi," kata Samirah Ahmed, pedagang di sebuah toko dekat Istana Presiden Ettihadiyah kepada Antara.
Jalan-jalan utama seperti Saleh Salem, Merghani, Abbasea, Darrasah, Khalifah Maamoun dan Heliopolies tampak lengang, namun pasukan aparat keamaan bersiaga di mana-mana.
Hari Minggu di Mesir merupakan awal hari kerja setelah libur akhir pekan pada Jumat dan Sabtu.
Namun, pemerintah memutuskan hari Minggu 8 Juni sebagai hari libur resmi terkait dengan pelantikan Presiden Sisi.
Penjagaan super ketat tampak di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi saat pelantikan maupun di Istana Presiden ketika penyerahan kekuasaan.
Beberapa helikopter militer tampak berputar-putar di sekitar Istana dan seputar kota Kairo.
Presiden Sisi diambil sumpah di Gedung Mahkamah Konstitusi dan dilanjutkan dengan penyerahan kekuasaan dari presiden sementara Adly Mansour kepada Sisi di Istana Presiden Al Ettihadiyah, Kairo Timur.
Upacara penyerahan kekuasaan tersebut diawali dengan Tembakan Salvo meriam ke udara sebanyak 21 kali sebagai penghormatan terhadap presiden baru tersebut.
Setelah penyerahan kekuasaan, Presiden Sisi menerima ucapan selamat dari sejumlah pemimpin dan utusan negara-negara sahabat dari kalangan negara Arab dan negara asing lainnya.
Beberapa pemimpin Arab antara lain Raja Yordania Abdullah II, Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Salman Bin Abdul Aziz, dan juga dari Bahrain, Kuwait, Palestina, Uni Emirat Arab dan Mauritania.
Dalam pidatonya, Al Sisi berjanji akan mempimpin Mesir dengan sebaik-baiknya sesuai amanat konstitusi dan akan memperkuat hubungan luar negeri dengan negara-negara sahabat.
Al Sisi yang dikenal berperan penting melengserkan Presiden Moursi itu juga kembali menyatakan komitmennya untuk memberantas terorisme.
"Saya akan memimpin Mesir untuk keluar dari krisis politik berkepanjangan dan memberantas terorisme," katanya.
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014