Saya masih lapar (kemenangan)
Milan (ANTARA News) - Jika umur Gianluigi Buffon dan Andrea Pirlo dijumlah menjadi 71 tahun, tetapi Buffon mengaku mereka sama 'laparnya' dengan pemain muda Itali lainnya.
Buffon, memenangkan piala dunia 2006 dan kini berumur 36 tahun, tetapi kiper Juventus ini menyangkal tuduhan keinginan untuk menang sudah berkurang.
"Saya masih lapar (kemenangan)," kata Buffon ketika ditanya perasaannya jelang pengejaran gelar piala dunia kelima pada AFP.
Italia bisa saja tergelincir di grup D sebelum bertemu Spanyol atau Brazil, namun peran seorang penjaga gawang dan pengatur irama dan beberapa pemain akan sangat penting.
Bersama-sama, Buffon dan Pirlo telah melakukan 247 penampilan bersama Italia. Buffon memegang rekor dengan tampil 139 kali. Dia dan Pirlo menuju piala dunia keempat dan ketiga.
Pengalaman, dan saling mengerti karena bermain bersama di Juventus menjadi keuntungan untuk skuat Cesare Prandelli dan beberapa pemain baru.
Buffon hampir tidak tersentuh sebagai kiper nomer satu Italia ketika menyisihkan Francesco Toldo di empat pertandingan kualifikasi piala dunia 2002.
Kiper 36 tahun ini bermain menajubkan ketika piala dunia Jerman 2006, dengan rekor kemasukan dua gol dan mengakhiri lima clean sheet ketika Italia bertemu Perancis di final.
Dengan skor ketat 1-1, Buffon melakukan penyelamatan penting dari sundulan Zinedine Zidane di babak tambahan waktu sebelum pertandingan harus diakhiri dengan pinalti, di mana Italia menang 5-3.
Piala dunia empat tahun lalu Afrika Selatan, Buffon digantikan di babak pertama karena masalah skaitik, dan berakhir dengan hasil imbang 1-1 di laga pembuka grup melawan Paraguay. Itu merupakan laga terakhirnya pada turnamen itu, dan mengatakan Italia telah gagal melewati putaran pertama.
Buffon menjadi kapten Italia pada Euro 2012 dan efektif. Gawangnya hanya kebobolan tiga gol menuju final dimana Italia dipermalukan Spanyol 4-0.
Sementara musim ini di Serie A dia hanya kebobolan 23 gol. "Saya berharap skuat solid, terorganisasi, bertekad tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Buffon tentang harapan untuk Italia di piala dunia.
"Akan sulit mengalahkan setiap orang, tetapi tim lain pasti akan bekerja keras jika mereka ingin mengalahkan kami, kami tidak akan memberikannya cuma-cuma."
Buffon akan menjadi pertahanan terakhir Italia, sementara di lini tengah akan ada Pirlo. Sosoknya yang tenang, bukan berarti perannya tidak penting, karena tugasnya menyalurkan dan merebut bola ditambah dengan kemampuan tendangan bebas yang menajubkan.
Mantan pelatih Italia, Marcello Lippi pernah mengatakan, "Pirlo seorang pemimpin yang diam. Dia berbicara dengan kakinya."
Visi Pirlo, kemampuan teknik, mengumpan, dan mencetak gol untuk Italia telah teruji dalam beberapa tahun.
Sepasang tendangan bebas Pirlo melawan Skotlandia mengawankan tiket Itali pada piala dunia 2006 di Jerman. Pirlo juga mencetak gol pembuka melawan Ghana dan satu gol tambahan oleh Vincenzo Iaquita untuk kemenangan 2-0. Kemudian pada babak kedua memberi umpan Alberto Gilardino dan mengamankan posisi dengan imbang 1-1 melawan Amerika Serikat.
Di semifinal Pirlo membuat asis utnuk gol pembuka, pertandingan berakhir dengan kemenangan Italia melawan Jerman 2-0. Dan di final dia mengirim sepak pojok dan disambut oleh Marco Materrazzi, menyamakan kedudukan yang telah dibuat Zidane untuk Perancis.
Ketika pinalti, Pirlo mencetak gol pertama Itali dan membuat Azzurri menang 5-3.
"Dia cerdas, apa lagi yang perlu dikatakan?" kata Buffon kepada Pirlo.
Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014