... sangat mempertanyakan kadar nasionalisme dan patriotisme orang-orang menunjukkan keberpihakannya pada 'uang recehan'... "Medan (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan diharapkan tetap mempertahankan keberadaan Gedung Nasional di Jalan Veteran Medan.
"Gedung Nasional Medan harus dipertahankan karena masuk kategori cagar budaya," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Sohibul Siregar, di Medan, Minggu.
Menurut Siregar, Gedung Nasional Medan satu monumen dan gedung bersejarah saksi bisu perjalanan dan proses perjuangan masyarakat Sumatera Utara melawan penjajahan Belanda.
Bangunan yang diresmikan Gubernur pertama Sumatera Utara, SM Amin, sebagai Gedung Nasional Medan itu bukan sekadar penanda heroisme masyarakat Sumut.
Di gedung itulah para pejuang kemerdekaan mengonsolidasikan berbagai gerakan antikolonial.
Namun, sebagaimana biasa terjadi di Tanah Air, pragmatisme "godaan" dari aspek bisnis untuk memusnahkan situs-situs bersejarah bangsa dan menyulapnya menjadi lokasi bisnis bisa terjadi juga pada Gedung Nasional itu.
Sudah banyak bukti tentang itu dan kecenderungannya terus terjadi.
Di banyak negara maju, justru eksistensi gedung-gedung tua dan bersejarah serta situs-situs penting negaranya dipertahankan dan dirawat semaksimal mungkin.
Dari sana perolehan pendapatan juga bisa diraih, di antaranya melalui kunjungan wisatawan dan aktivitas bisnis berbasis kesejarahan setempat.
"Saya sangat mempertanyakan kadar nasionalisme dan patriotisme orang-orang menunjukkan keberpihakannya pada 'uang recehan' dengan mengabaikan nilai
kesejarahan," katanya.
kesejarahan," katanya.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014