Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga menyiapkan dapur umum

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir yang menggenangi ratusan rumah di Halmahera Utara Maluku Utara sejak Jumat (4/10) sudah surut, dan warga mulai membersihkan rumah dari endapan material yang mengotori.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta Minggu mengatakan, banjir ini melanda Desa Pitago, Bailengit, Soamaetek, Parseba, dan Desa Tuguis.

“Sudah surut dari sebelumnya mencapai 80 centimeter,” katanya.

Menurut dia, warga saat ini sedang bergotong-royong membersihkan sampah pasir, tanah, ranting pohon yang mengendap mengotori rumah dan lingkungan permukiman penduduk.

Petugas BNPB mengkonfirmasi tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang berarti dalam bencana ini. Banjir akibat hujan lebat dan diperparah oleh luapan Sungai Waulamo, salah satu sungai terbesar di Halmahera Utara.

Data yang diterima Pusdalops BNPB mencatat sebanyak 748 unit rumah yang tergenang dan warga terdampak sebanyak 748 kepala keluarga di lima desa Kecamatan Kao Barat itu.

Menurut dia, segenap personel gabungan termasuk melibatkan pegawai kecamatan dan kelurahan masih disiagakan di lokasi untuk mencegah terjadinya banjir susulan. Hal ini sebagaimana peringatan dini dari BMKG bahwa Provinsi Maluku Utara masih berpotensi terjadi hujan lebat dengan status waspada.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban dengan jumlah proporsional.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024